Israel Jatuhkan Bom di Kedutaan Iran di Damaskus, 7 Orang Tewas
Pesawat-pesawat tempur yang diduga milik Israel mengebom kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4). Ini merupakan sebuah eskalasi yang nyata dalam perang yang menghadapkan Israel dengan musuh-musuh regionalnya.
Iran mengatakan bahwa serangan tersebut menewaskan tujuh penasihat militer, termasuk tiga komandan senior.
Wartawan Reuters yang berada di lokasi di distrik Mezzeh, Damaskus, melihat para petugas penyelamat memanjat reruntuhan bangunan yang hancur di dalam kompleks diplomatik yang bersebelahan dengan gedung utama kedutaan. Kendaraan-kendaraan tim penyelamat diparkir di luar. Sebuah bendera Iran tergantung di sebuah tiang di dekat reruntuhan.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri Suriah terlihat berada di lokasi kejadian. "Kami mengutuk keras serangan teroris yang mengerikan ini yang menargetkan gedung konsulat Iran di Damaskus dan menewaskan sejumlah orang tak berdosa," ujar Faisal Mekdad, Menteri Luar Negeri Suriah, seperti dikutip Reuters.
Israel telah lama menargetkan instalasi militer Iran di Suriah dan proksi-proksi Iran. Israel telah meningkatkan serangan-serangan tersebut secara paralel dengan kampanyenya terhadap Hamas, kelompok Palestina yang didukung Iran, di Jalur Gaza.
Sejak perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober, militer Israel telah meningkatkan serangan udara di Suriah terhadap Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung oleh Iran. Keduanya mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Serangan tersebut adalah pertama kalinya Israel menyerang kompleks kedutaan yang luas. Israel biasanya tidak membahas serangan yang dilakukan oleh pasukannya di Suriah. Ketika ditanya mengenai serangan tersebut, seorang juru bicara militer Israel mengatakan: "Kami tidak mengomentari laporan-laporan di media asing".
Iran Akan Membalas Serangan Israel
Hossein Akbari, Duta Besar Iran untuk Suriah, yang selamat dari serangan tersebut, mengatakan kepada TV pemerintah Iran bahwa lima sampai tujuh orang, termasuk para diplomat, terbunuh. Teheran akan memberikan respons keras terhadap serangan itu.
Garda Revolusi Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tujuh penasihat militer tewas dalam serangan tersebut. Salah satunya adalah Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan senior di Pasukan Quds IRGC, yang merupakan pasukan elit spionase asing dan paramiliter.
Media pemerintah Iran mengatakan bahwa Teheran meyakini bahwa Zahedi adalah target dari serangan tersebut. Wakilnya dan seorang komandan senior lainnya juga terbunuh bersama empat orang lainnya.
The New York Times mengutip empat pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, yang mengakui bahwa Israel telah melakukan serangan tersebut. Televisi Al Alam milik Iran mengatakan bahwa Zahedi adalah seorang penasihat militer di Suriah yang menjabat sebagai kepala Pasukan Quds di Lebanon dan Suriah hingga tahun 2016.
Mengutip sebuah sumber militer, media pemerintah Suriah mengatakan bahwa Israel melancarkan serangan dari Dataran Tinggi Golan ke kedutaan besar Iran. Suriah menembak jatuh beberapa rudal Israel dengan sistem pertahanan udaranya.
Duta Besar Iran mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam sebuah gedung konsuler di dalam kompleks kedutaan dan kediamannya berada di dua lantai teratas.
Eskalasi Konflik di Timur Tengah
Gedung Putih tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers rutin bahwa Amerika Serikat tetap "prihatin dengan segala sesuatu yang akan meningkatkan eskalasi atau menyebabkan peningkatan konflik di wilayah Timur Tengah.
Miller mengatakan bahwa ia tidak mengharapkan hal ini akan berdampak pada pembicaraan mengenai pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas yang didukung oleh Iran. Juru bicara Hamas dan Houthi mengutuk serangan Damaskus.
Pada Jumat lalu, Israel melakukan serangan paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir di provinsi Aleppo, Suriah Utara. Serangan itu menewaskan seorang pejuang senior Hizbullah di Lebanon. Israel juga secara teratur menyerang bandara-bandara di Aleppo dan Damaskus dalam upaya untuk menghentikan transfer senjata Iran ke proksi-proksi mereka.
Militer Israel mengatakan bahwa mereka juga menghentikan senjata canggih, termasuk pecahan peluru dan ranjau anti-tank, yang diselundupkan ke Tepi Barat dari Iran. Mereka mengatakan bahwa senjata-senjata tersebut ditemukan dalam sebuah operasi terhadap operasi Hizbullah dan IRGC yang berbasis di Lebanon.