Iran Selidiki Sebab Kecelakaan Raisi, Presiden Baru Dipilih 28 Juni

Ira Guslina Sufa
21 Mei 2024, 09:36
Tangkapan layar berita tentang kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi
Antara
Tangkapan layar berita tentang kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menugaskan delegasi tingkat tinggi untuk menyelidiki kasus jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi beserta tim pendampingnya. Delegasi yang dipimpin Brigadir Ali Abdollahi sudah diberangkatkan ke lokasi kejadian dan memulai penyelidikan.

Menurut Bagheri hasil investigasi akan diumumkan kemudian setelah misi selesai. Helikopter yang membawa sang presiden dan rombongan jatuh di Varzaqan, barat laut Iran, pada Minggu (19/5) dalam perjalanan kembali dari upacara pembukaan bendungan di perbatasan Iran dengan Azerbaijan. 

Kecelakaan itu juga menewaskan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian yang ikut dalam rombongan. Juga ada Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan perwakilan Pemimpin Revolusi Islam untuk provinsi Azerbaijan Timur Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem di dalam helikopter dan semuanya menjadi korban jiwa.

Pemerintah Iran pada Senin (20/5) mengumumkan akan mengadakan pemilihan presiden awal pada 28 Juni. Kantor berita pemerintah Iran, IRNA melaporkan tanggal pemilihan presiden ke-14 di negara itu diumumkan setelah pertemuan antara pimpinan otoritas yudikatif, eksekutif, dan legislatif.

Pendaftaran kandidat presiden akan dimulai pada 30 Mei. Adapun masa kampanye akan berlangsung pada 12-27 Juni. Untuk sementara Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber, ditunjuk sebagai pejabat presiden sementara setelah pemerintah resmi mengumumkan kematian Raisi. 

Mengutip laporan Reuters, Mokhber lahir pada 1 September 1955 dan dianggap dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei yang memiliki wewenang tertinggi dalam semua urusan negara. Mokhber diangkat sebagai Wakil Presiden pada tahun 2021 ketika Raisi terpilih menjadi presiden.

Pada Oktober tahun lalu Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskow. Menurut sumber yang dikutip Reuters, tim tersebut sepakat untuk memasok rudal permukaan dan lebih banyak drone kepada militer Rusia. Tim ini juga termasuk dua pejabat senior dari Pengawal Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...