Kemenlu: Tak Ada WNI yang Jadi Korban Insiden Singapore Airlines

Andi M. Arief
22 Mei 2024, 16:11
singapore airlines, kemenlu, turbulensi
Instagram/singaporeairlines
Ilustrasi. Penerbangan SQ321 terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok setelah mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia menjadi korban pada insiden turbulensi parah yang dialami maskapai Singapore Airlines. Penerbangan SQ321 terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok setelah mengalami turbulensi parah pada Selasa (21/5).

“KBRI Bangkok telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden turbulensi yang dialami pesawat Singapore Airlines,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha pada Selasa (21/5), seperti dikutip dari Antara. 

Penerbagan SQ-321 oleh Singapore Airlines dengan pesawat B777-300ER rute London-Singapura menelan satu korban jiwa.  CEO Singapore Airlines Goh Choon Pong mengatakan penerbangan bantuan telah membawa 143 penumpang dan kru SQ-321 dan mendarat di Singapura pukul 05.05 hari ini, Rabu (22/5). Sementara itu, 79 penumpang dan enam kru maskapai masih di Bangkok untuk menerima perawatan medis.

"Atas nama Singapore Airlines, saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga penumpang yang meninggal," kata Goh dalam saluran resmi Singapore Airlines, Rabu (22/5).

Sebanyak enam orang dalam penerbangan SQ-321 mengalami luka berat dan 39 orang mengalami luka ringan. Adapun 40 orang yang belum melanjutkan perjalanan merupakan kerabat dari penumpang yang menerima perawatan medis.

Goh pun berkomitmen untuk bekerja sama dengan otoritas terkait dalam investigasi insiden tersebut. Insiden tersebut merupakan insiden terbesar Goh setelah menjabat sebagai CEO Singapore Airlines pada pekan lalu.

 Dikutip dari BBC, turbulensi tersebut terjadi saat penerbangan SQ-321 melintasi Cekungan Irrawaddy, Myanmar. Adapun korban jiwa dalam penerbangan tersebut adalah Geoff Kitchen berkewarganegaraan Inggris berumur 73 tahun. Kitchen diduga meninggal karena serangan jantung saat turbulensi terjadi.

Berdasarkan pernyataan Singapore Airlines, jumlah penumpang dalam penerbangan SQ-321 adalah 211 orang dengan 18 kru. Tercatat dua orang Warga Negara Indonesia tergabung dalam penerbangan tersebut.

Mayoritas penumpang penerbangan SQ-321 berasal dari Australia atau hingga 56 orang. Angka tersebut diikuti penumpang dari Inggris 47 orang, dari Singapura 41 orang, dari Selandia Baru 23 orang, dan Malaysia 16 orang.

Insiden tersebut merupakan insiden fatal pertama dalam 24 tahun terakhir. Seperti diketahui, Singapore Airlines telah konsisten menjaga peringkat teratas sebagai maskapai teraman di dunia.

Pemeringkat keselamatan penerbangan asal Australia, AirlineRatings, telah memberikan rating keselamatan maksimal pada Singapore Airlines. AirlineRatings pun menempatkan Singapore Airlines pada peringkat ke-13 sebagai maskapai teraman dunia pada tahun lalu.


Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...