Roket Cina yang Mirip SpaceX Jatuh dan Meledak Saat Uji Coba di Darat

Hari Widowati
2 Juli 2024, 15:19
Sebuah roket Cina milik Space Pioneer jatuh.
Screenshot Youtube South China Morning Post
Sebuah roket Cina milik Space Pioneer jatuh dan meledak setelah tidak sengaja diluncurkan dalam uji coba di darat, pada Minggu (30/6). Tidak ada korban jiwa akibat ledakan roket tersebut.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sebuah roket Cina milik Space Pioneer jatuh setelah secara tidak sengaja diluncurkan dalam sebuah uji coba, pada Minggu (30/6). Kecelakaan itu terjadi ketika tahap pertama roket Tianlong-3 terlepas dari landasan peluncurannya selama uji coba, karena kegagalan struktural. Roket tersebut mendarat di daerah perbukitan di kota Gongyi di Cina tengah.

"Karena kegagalan struktural pada sambungan antara badan roket dan landasan uji coba, roket tahap pertama terlepas dari landasan peluncuran," kata Space Pioneer, yang juga dikenal sebagai Beijing Tianbing Technology, dalam keterangan tertulis, seperti dikutip CNN, Senin (1/7).

Setelah roket lepas landas, Space Pioneer mematikan komputer yang ada di dalam roket (onboard) secara otomatis dan roket jatuh ke pegunungan yang dalam 1,5 kilometer di sebelah barat daya platform uji coba. Badan roket jatuh ke gunung dan hancur.

"Tidak ada korban luka akibat kecelakaan tersebut, karena orang-orang di daerah itu dievakuasi sebelum uji coba roket," kata Space Pioneer. Space Pioneer, sebuah perusahaan terkemuka Cina di bidang roket komersial, mengkhususkan diri pada roket propelan cair.

Pada April 2023, perusahaan ini berhasil meluncurkan roket Tianlong-2, menjadikan perusahaan ini sebagai operator peluncuran komersial pertama di Tiongkok yang mengirimkan roket pembawa cairan ke luar angkasa dan berhasil memasuki orbit, demikian menurut media pemerintah.

Tianlong-3, roket yang jatuh pada hari Minggu, adalah roket pembawa cairan besar. Roket ini dibuat untuk membantu membangun jaringan internet satelit Cina.

Menurut Space Pioneer, kinerja produk roket ini sebanding dengan Falcon 9 milik SpaceX-nya Elon Musk. Perusahaan akan mampu meluncurkan roket lebih dari 30 kali per tahun setelah penerbangan pertama roket ini berhasil.

Kecelakaan ini terjadi hanya beberapa hari setelah modul bulan Chang'e-6 milik Cina kembali ke Bumi dari luar angkasa, di mana modul tersebut mengumpulkan sampel pertama dari sisi jauh bulan.

Misi ini merupakan tonggak penting dalam "mimpi abadi" Tiongkok, seperti yang diartikulasikan oleh pemimpin Tiongkok, Xi Jinping untuk menjadikan negara tersebut sebagai kekuatan ruang angkasa yang dominan. Tonggak penting ini datang ketika sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, meningkatkan program eksplorasi bulan mereka sendiri.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...