UNRWA: Ratusan Pengungsi Palestina Tewas Saat Berlindung di Bawah Naungan PBB

Agustiyanti
27 Juli 2024, 11:08
israel, palestina, perang israel-hamas
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/foc.
Sejumlah pengunjuk rasa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina mengangkat kartu merah saat aksi Bela Palestina di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, Minggu (21/7/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA mencatat, lebih dari 560 orang pengungsi Palestina tewas di Jalur Gaza saat berlindung di bawah bendera PBB. 

"Banyak sekolah kami dihancurkan dan tidak dapat lagi digunakan sebagai sekolah. Dalam dua minggu terakhir saja, delapan sekolah UNRWA, yang semuanya berfungsi sebagai tempat penampungan bagi para pengungsi, telah diserang," ujar  Antonia Marie De Meo, wakil komisaris jenderal UNRWA dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Jumat (26/7), seperti dikutip dari Anadolu. 

Ia menjelaskan, markas besar mereka dan kantor-kantor di Gaza hancur tak dapat dikenali lagi. Lebih dari 560 orang terlantar, termasuk banyak wanita dan anak-anak, telah tewas saat berlindung di bawah bendera PBB," kata Antonia Marie De Meo, wakil komisaris jenderal UNRWA dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

De Meo mengatakan wanita, anak-anak, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan semuanya terus membayar  harga yang sangat tinggi atas perang saat ini. "UNRWA tidak terkecuali. 199 rekannya kini telah terbunuh, sebagian besar bersama keluarga mereka," katanya, sambil menegaskan kembali bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.

Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Mereka melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Hampir 39.200 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu. Otoritas setempat menyebut, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 90.400 orang terluka.

Lebih dari sembilan bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...