Paralimpiade 2024 Resmi Dimulai di Paris, Indonesia Kirim 35 Atlet
Paralimpiade 2024 secara resmi dibuka di Paris dengan upacara penuh warna dan harapan pada Kamis dini hari WIB (29/8). Indonesia mengirim 35 atlet dalam kompetisi olahraga para disabilitas yang akan berlangsung selama 11 hari tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi membuka ajang ini dalam sebuah upacara di Place de la Concorde. Ini merupakan pertama kalinya upacara pembukaan Paralimpiade digelar jauh dari stadion utama.
Sebanyak 4.400 atlet dari 168 delegasi berparade memasuki arena ketika matahari terbenam. Kontingen tuan rumah Prancis menjadi yang terakhir masuk dan disambut dengan standing ovation dari 30.000 penonton yang memenuhi tribun di sekitar alun-alun bersejarah tersebut.
Cuaca cerah pada malam upacara pembukaan Paralimpiade sangat berbeda dengan hujan deras yang mengguyur selama upacara pembukaan Olimpiade pada 26 Juli lalu.
Salah satu sorotan upacara adalah penampilan penyanyi Prancis Lucky Love yang membawakan lagu "My Ability". Lucky Love, yang kehilangan lengan kirinya, tampil diiringi oleh penari difabel dan non-difabel.
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons kemudian menyampaikan harapannya kepada para atlet dan penonton untuk memulai "revolusi inklusi," sebelum Macron secara resmi membuka Paralimpiade.
Bendera Paralimpiade dibawa ke alun-alun oleh John McFall, pelari Paralimpiade asal Inggris yang telah dipilih oleh Badan Antariksa Eropa sebagai 'parastronaut' pertama.
Penjualan tiket meningkat pesat sejak Olimpiade. Panitia penyelenggara mengatakan lebih dari dua juta dari total 2,5 juta tiket telah terjual, dengan beberapa arena sudah terisi penuh.
Indonesia Kirim 35 Atlet
Sebanyak 18 dari 35 arena Olimpiade juga akan digunakan untuk Paralimpiade yang akan berlangsung hingga 8 September, termasuk Grand Palais yang megah dan Stade de France.
Indonesia akan memulai perjuangannya di Paralimpiade ini dengan mengirimkan 35 atlet. Atlet tersebut akan berlaga di 10 cabang olah raga yaitu panahan, atletik, balap sepeda, menembak, renang, boccia, badminton, tenis meja, angkat berat, dan judo tunanetra.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mengatakan jumlah atlet tersebut mengalami lonjakan signifikan dibandingkan Paralimpiade sebelumnya sebanyak 23 atlet. Dalam kompetisi kancah dunia seperti Paralimpiade, bertambahnya jumlah atlet hingga 12 atlet itu merupakan angka yang tidak kecil.
"Jadi harus kita apresiasi dan banggakan, tinggal bagaimana potensi medali emas dan lainnya ini bisa diraih. Jadi saya akan hadir langsung bagaimana melihat dan menyemangati para atlet kita," ujarnya Rabu (28/8).