Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau Resmi Mengundurkan Diri

Desy Setyowati
7 Januari 2025, 06:21
perdana menteri kanada justin trudeau,
ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Rommy Pujianto/foc.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memasuki ruang ASEAN-Canada Summit pada KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengundurkan diri pada Senin (6/1). Ia masih akan menjabat setelah Partai Liberal memilih pengganti dirinya.

"Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin baru," kata Justin Trudeau kepada wartawan dalam konferensi pers di Ottawa pada Senin (6/1), dikutip dari CNN Internasional, Selasa (7/1).

Pemimpin berusia 53 tahun itu mengatakan dirinya memiliki satu penyesalan yaitu gagal mereformasi proses pemilu Kanada. Pemilihan umum diperkirakan diadakan pada musim gugur atau akhir tahun ini.

"Jika saya punya satu penyesalan, terutama saat mendekati pemilihan, mungkin banyak penyesalan yang akan saya pikirkan," kata Justin Trudeau. "Tetapi saya berharap kita dapat mengubah cara memilih pemerintah di negara ini, sehingga orang-orang dapat memilih pilihan kedua atau ketiga pada surat suara yang sama."

Justin Trudeau memimpin Partai Liberal selama 11 tahun dan perdana menteri selama sembilan tahun. Ia menghadapi serangkaian krisis, mulai dari ancaman tarif pajak atau bea cukai Presiden Amerika terpilih Donald Trump, pengunduran diri sekutu utama hingga jajak pendapat yang buruk.

CNN Internasional melaporkan, pengunduran diri Justin Trudeau dapat dilihat sebagai pilihan untuk bertindak cepat sebelum ia terdesak menjelang pemilu yang diperkirakan akan membuatnya kalah.

Justin Trudeau membawa Partai Liberal ke tampuk kekuasaan pada 2015. Ia menjanjikan ‘cara-cara yang cerah’ bagi Kanada.

Ia memperjuangkan isu-isu progresif seperti memerangi perubahan iklim dan menangani pelanggaran bersejarah terhadap masyarakat Pribumi. Akan tetapi, tahun-tahun terakhir masa jabatannya ditandai oleh meningkatnya ketidakpuasan ekonomi.

Konfrontasi viral dengan seorang pekerja baja, yang mengkritik Justin Trudeau karena tidak mengatasi tingginya biaya hidup, mendorong ketidakpuasan di kalangan warga Kanada.

“Kau tidak benar-benar melakukan apapun untuk kami, Justin,” kata pekerja itu, yang mendapat sambutan luas dari warga Kanada lainnya.

Pemerintahan Justin Trudeau juga diguncang oleh pengunduran diri mendadak Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Chrystia Freeland pada tahun lalu. Pengunduran diri terjadi beberapa jam sebelum Justin menyampaikan pembaruan fiskal tahunan.

Dalam surat pengunduran diri, Chrystia Freeland mengkritik ‘tipu muslihat politik’ Justin Trudeau, yang mungkin merujuk pada libur pajak penjualan selama dua bulan dan potongan harga 250 dolar Kanada untuk sebagian besar pekerja.

Chrystia Freeland mengatakan Kanada tidak mampu menerapkan kebijakan itu. Menurut Freeland, kebijakan ini hanya sebagai cara untuk menarik kembali suara sebagian warga menjelang Pemilu.

Kebijakan itu diambil ketika Kanada menghadapi prospek serius tarif besar yang dapat dikenakan oleh pemerintahan Trump yang akan datang.

Presiden AS terpilih Donald Trump berencana menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 25% pada semua produk yang masuk ke AS dari Kanada. Trump juga mulai meremehkan Justin Trudeau dan Kanada di media sosial, dengan menyebut perdana menteri ini sebagai ‘gubernur’ dari ‘Negara Bagian Kanada yang Hebat’.

Siapa Pengganti Justin Trudeau?

Eksekutif nasional Partai Liberal, yang mengendalikan masalah kepemimpinan, dijadwalkan bertemu minggu ini. Penangguhan parlemen hingga 24 Maret dimaksudkan untuk memberi waktu bagi partai untuk memilih pemimpin baru.

Pengganti yang mungkin termasuk mantan gubernur Bank Inggris dan Bank Kanada Mark Carney, menteri luar negeri Mélanie Joly, dan mantan wakil perdana menteri Chrystia Freeland.

Harapannya, pemimpin partai yang baru dapat membawa Partai Liberal keluar dari keterpurukan sebelum Pemilu pada Oktober. Jajak pendapat terkini menunjukkan Partai Liberal Trudeau berada di belakang Partai Konservatif, yang dipimpin oleh Pierre Poilievre yang bersemangat.

"Negara ini layak memiliki pilihan nyata dalam Pemilu berikutnya dan menjadi jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertikaian internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan tersebut," kata Justin Trudeau pada Senin.

Trudeau terpilih tiga kali, terakhir pada 2021. Sejak saat itu, Partai Konservatif pimpinan Poilievre unggul atas Partai Liberal lebih dari 20% dalam rata-rata jajak pendapat nasional.

Trudeau mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa visi konservatif Poilievre tidak tepat bagi warga Kanada.

“Menghentikan perlawanan terhadap perubahan iklim tidak masuk akal. Mengabaikan nilai-nilai, kekuatan, dan keberagaman yang selama ini selalu diupayakan Kanada untuk menyatukan diri bukanlah jalan yang tepat bagi negara ini. Menyerang jurnalis, lembaga-lembaga CBC, bukan itu yang dibutuhkan warga Kanada saat ini. Kita membutuhkan pandangan yang ambisius dan optimis tentang masa depan – dan Pierre Poilievre tidak menawarkan itu,” katanya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...