Gempa Dahsyat Guncang Tibet 6,8 Magnitudo, Korban Tewas Jadi 53
Ringkasan
- Menteri ESDM berencana membangun industri LPG domestik untuk mengurangi ketergantungan impor.
- Produksi LPG dalam negeri menurun dalam 10 tahun terakhir, sementara impor meningkat signifikan hingga mencapai 6,95 juta metrik ton pada 2023.
- Konsumsi LPG bersubsidi di Indonesia terus meningkat, mencapai 8,07 juta ton pada 2023, sementara produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 1 juta ton per tahun.
Membuat ringkasan dengan AI Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo melanda wilayah Tibet, Cina selatan, pada Selasa (7/1) waktu setempat. Kantor berita Xinhua melaporkan sebanyak 53 orang tewas dan 63 orang lainnya terluka akibat reruntuhan bangunan.
Gempa yang mengguncang Kota Xigaze, wilayah otonomi Xizang, atau Tibet, terjadi pada pukul 9.05 pagi waktu setempat (08.05 WIB). Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Pejabat pemerintah setempat menjangkau berbagai kotapraja untuk menilai dampak gempa. Sedangkan, militer Cina mulai mengerahkan pesawat nirawak untuk meneliti pusat gempa.
Badan Geologi Amerika Serikat mencatat kekuatan gempa Tibet itu sebesar 7,1 magnitudo.
Presiden Cina Xi Jinping telah memerintahkan otoritas melakukan upaya penyelamatan "sepenuhnya" untuk mencari dan menyelamatkan para warga yang terjebak.
Komando wilayah barat Tentara Pembebasan Rakyat telah menyiapkan rencana darurat bantuan bencana yang terdiri dari transportasi, pesawat medis, helikopter, dan pasukan darat untuk membantu operasi bantuan.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
