Wapres Filipina Sara Duterte Siap Hadapi Pemakzulan, Ayahnya Jadi Pembela

Hari Widowati
7 Februari 2025, 12:49
Sara Duterte, Filipina
REUTERS/Eloisa Lopez
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte memberikan pernyataan setelah pemakzulan dirinya oleh majelis rendah Kongres, di kantornya di Mandaluyong City, Metro Manila, Filipina, 7 Februari 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengatakan ia telah mempersiapkan diri sejak tahun lalu untuk menghadapi pemakzulan dan akan menyambut baik tim pengacaranya. Salah satu anggota tim pengacara adalah ayahnya, mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Sara Duterte mengatakan ia belum membaca pengaduan terhadap dirinya yang didukung oleh mayoritas anggota Kongres Filipina. Namun, para pengacaranya telah bersiap-siap untuk menghadapi persidangan di Senat. Presiden Senat Filipina mengatakan sidang tersebut dapat berlangsung pada Juni mendatang.

Ketika ditanya dalam sebuah konferensi pers apakah pengunduran dirinya merupakan sebuah pilihan, ia menjawab, “Belum: “Kami belum sampai ke sana. Hal-hal itu masih terlalu jauh.”

Pernyataan Sara Duterte ini merupakan yang pertama sejak Kongres Filipina memakzulkannya pada Rabu (5/2). Mereka menuduh Sara Duterte telah melakukan pelanggaran terhadap konstitusi, korupsi dan korupsi, kejahatan-kejahatan besar lainnya, serta pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. Namun, Sara membantah telah melakukan kesalahan.

Kasus ini berawal dari tuduhan bahwa ia menyalahgunakan dana publik ketika menjabat sebagai wakil presiden dan menteri pendidikan. Ia juga dituduh mengumpulkan kekayaan yang tidak dapat dijelaskan dan mengancam nyawa Presiden Ferdinand Marcos Jr, ibu negara, serta ketua parlemen.

Pada Jumat (7/2), ia kembali menegaskan bahwa ia tidak mengeluarkan ancaman pembunuhan. Duterte mengatakan ayahnya yang berusia 79 tahun dipersilakan untuk bergabung dengan tim pembelanya jika dia mau. Rodrigo Duterte adalah mantan wali kota dan jaksa yang menjabat sebagai presiden Filipina dari tahun 2016-2022.

Perselisihan Duterte dan Marcos

Wakil Presiden Duterte terlibat dalam perselisihan yang sudah berlangsung lama dengan mantan sekutunya, Marcos. Sebelumnya, ia menepis gerakan melawannya bermotif politik.

Agar Duterte dapat dihukum dan dicopot dari jabatannya, dibutuhkan dukungan dari dua pertiga senator dalam persidangan. Duterte memiliki beberapa sekutu utama di Senat, seperti halnya Marcos.

Duterte mengatakan ia tidak dapat memastikan apakah ia akan mendapatkan suara yang cukup untuk mendapatkan pembebasan.

“Satu-satunya hal yang dapat saya katakan saat ini adalah agar Tuhan menyelamatkan Filipina,” kata Duterte seperti dikutip Reuters, Jumat (7/2).

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menjauhkan diri dari isu pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte yang sedang diasingkan. Ia mengatakan cabang eksekutif pemerintahan tidak boleh terlibat di dalamnya.

Marcos membuat pernyataan tersebut sehari setelah Kongres Filipina, yang dipimpin oleh sepupunya, Ketua DPR Martin Romualdez, memakzulkan Duterte dan menyiapkan panggung untuk sidang yang jarang terjadi dan berprofil tinggi di Senat.

Pengaduan pemakzulan tersebut didukung oleh 215 dari 306 anggota parlemen, termasuk putra presiden, anggota Kongres Ilocos Norte Ferdinand Alexander Marcos. Ia merupakan orang pertama yang menandatangani pengaduan tersebut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...