Donald Trump Panen Kritik setelah Unggah Foto AI Dirinya sebagai Paus

Hari Widowati
5 Mei 2025, 06:05
Donald Trump, AI, Paus
Tangkapan layar dari X/@WhiteHouse
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunggah gambar buatan kecerdasan buatan (AI) dirinya sebagai Paus di akun @realDonaldTrump di Truth Social pada Jumat (2/5) malam.Unggahan tersebut memicu protes dari kaum Katolik.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memposting gambar buatan kecerdasan buatan (AI) dirinya sebagai Paus di akun @realDonaldTrump di Truth Social, pada Jumat (2/5) malam. Unggahan tersebut memicu kritik dari kalangan umat Katolik Roma hanya beberapa hari sebelum konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus dijadwalkan dimulai.

Trump, yang beberapa hari sebelumnya bercanda bahwa dia "ingin menjadi Paus", mengunggah gambar yang diedit secara digital menggambarkan dirinya mengenakan jubah putih dan hiasan kepala Paus, dengan jari telunjuk terangkat. Gambar itu kemudian dibagikan kembali oleh Gedung Putih di akun resmi @WhiteHouse di media sosial X (Twitter).

Hal ini terjadi kurang dari seminggu setelah Trump menghadiri pemakaman Paus Fransiskus bulan lalu. Masa berkabung resmi untuk Paus masih diperingati oleh Vatikan.

Meskipun tidak ada yang berpendapat gambar tersebut merupakan gangguan serius dari tugas memilih pemimpin berikutnya bagi 1,4 miliar umat Katolik Roma di dunia, gambar itu telah menimbulkan keheranan di media sosial dan menuai kritik, termasuk dari para kardinal yang berada di Roma, Italia untuk konklaf pekan ini. Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menolak berkomentar mengenai masalah ini.

"Tidak lucu, Tuan," tulis Kardinal Pablo Virgilio David, warga Filipina berusia 66 tahun, dalam sebuah unggahan di Facebook, seperti dikutip CNN.

Kardinal Timothy Dolan, Uskup Agung New York, juga mengkritisi unggahan Trump ketika ditanya oleh wartawan menjelang misa di Roma, pada Minggu (4/5).

Ketika ditanya apakah ia tersinggung dengan gambar tersebut, Kardinal Dolan - yang diisyaratkan oleh Trump sebagai calon paus berikutnya - menjawab, “Yah, itu tidak bagus.”

Demikian pula, Pastor Gerald Murray, seorang imam Keuskupan Agung New York yang menghadiri Misa di gereja Kardinal Dolan pada hari Minggu (4/5), mengatakan bahwa unggahan Trump itu konyol.

Unggahan Trump Menarik Perhatian Media Italia

Mantan perdana menteri Italia, Matteo Renzi, mengutuk gambar tersebut karena menyinggung perasaan umat Katolik. “Ini adalah gambar yang menyinggung perasaan orang-orang beriman, menghina institusi dan menunjukkan bahwa pemimpin dunia sayap kanan senang melucu,” tulisnya di X.

Postingan Trump menarik perhatian media Italia. Harian Italia La Repubblica menyebut unggahan Trump sebagai “kekanak-kanakan”.

Kantor Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, sekutu internasional Trump, mengatakan mereka tidak akan mengomentari masalah ini.

Gambar tersebut juga memicu reaksi keras di antara kelompok-kelompok Katolik di AS. Konferensi Katolik Negara Bagian New York, yang mewakili para uskup di New York, dalam sebuah unggahan di X menyebut unggahan Trump itu tidak lucu.

"Kami baru saja menguburkan Paus Fransiskus yang kami cintai dan para kardinal akan memasuki konklaf yang khusyuk untuk memilih pengganti Santo Petrus yang baru. Jangan mengejek kami."

Namun, Gedung Putih membela Trump sebagai seorang yang pro-Katolik.

“Presiden Trump terbang ke Italia untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus dan menghadiri pemakamannya, dan dia telah menjadi pembela yang gigih bagi umat Katolik dan kebebasan beragama,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt saat diminta untuk menanggapi kritik tersebut.

Orang lain di lingkaran Trump menekankan hal itu adalah lelucon. "Saya seorang Katolik. Kami semua telah membuat lelucon tentang pemilihan Paus yang akan datang sepanjang minggu. Itu disebut selera humor," tulis aktivis sayap kanan Jack Posobiec di X.

Ini bukan pertama kalinya Trump memicu kontroversi dengan citra yang dihasilkan oleh AI. Dia menghadapi reaksi keras setelah mengunggah rekaman yang membayangkan Gaza yang dilanda perang sebagai resor seperti negara Teluk yang menampilkan patung emas dirinya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan