Selain AS, Cina juga Akan Bertemu Pejabat WTO di Jenewa

Image title
11 Mei 2025, 16:00
cina, wto, as
123RF.com/Bravissimos
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok membuat prospek pertumbuhan ekonomi global terancam.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Cina mulai menghangat. Di Jenewa, Swiss, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng dan Menteri Keuangan (Menkeu) AS Scott Bessent melakukan pertemuan untuk bernegosiasi atas kebijakan tarif antar kedua negara.

Dikutip Reuters, Minggu (11/4), He Lifeng juga dijadwalkan untuk bertatap muka dengan Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala, di kantor pusat WTO yang juga berada di Jenewa.

Seperti diketahui, WTO berperan sebagai badan internasional yang menangani sengketa perdagangan antarnegara. Negara-negara anggota dapat mengadukan kebijakan perdagangan yang dianggap merugikan, dan WTO bertindak sebagai pihak penengah.

Menariknya, keterlibatan Swiss dalam mengatur pertemuan ini cukup signifikan. Setelah serangkaian kunjungan pejabat Swiss ke AS dan China, pemerintah Swiss memfasilitasi penyelenggaraan dialog dua negara besar ini di wilayah diplomatik.

“Jika dari pembicaraan ini menghasilkan rencana jalan keluar dan kedua pihak sepakat melanjutkan dialog, maka akan berpotensi mengurangi konflik,” ujar Menteri Ekonomi Swiss Guy Parmelin.

Meski lokasi spesifik pertemuan tidak diumumkan ke publik, media melaporkan bahwa kedua delegasi melanjutkan diskusi pasca-makan siang di kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB di kawasan Cologny. Di pagi harinya, sesi pertama berlangsung selama sekitar dua jam, dan tampak para pejabat AS meninggalkan hotel dengan ekspresi, ramah meski enggan memberi keterangan kepada awak media.

Pertemuan ini terjadi menyusul meningkatnya ketegangan akibat kebijakan tarif agresif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump untuk sejumlah negara, termasuk Cina dan Indonesia.

Trump sendiri melalui unggahan di media sosial Truth Social pada Jumat (9/5), memberi sinyal bahwa kebijakan tarif mungkin akan dikaji ulang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan tarif 80% pada barang-barang Cina menjelang negosiasi antara kedua negara tersebut.

"80% tarif untuk Cina sepertinya cocok! Terserah Scott B," katanya, merujuk Scott Bessent, Menteri Keuangan AS.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan