Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional untuk Redam Kerusuhan di LA


Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengerahkan 2.000 anggota Garda Nasional di Los Angeles untuk meredam protes akibat gelombang penggerebekan besar-besaran terhadap imigran gelap.
Garda Nasional sendiri adalah pasukan militer cadangan yang dibentuk oleh Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS.
Gedung Putih menyatakan garda tersebut akan dikerahkan selama 60 hari sesuai kebijakan Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Adapun Hegseth mengatakan di akun media sosialnya di X bahwa marinir AS juga akan dikerahkan jika kekerasan terus berlanjut.
Kepala perbatasan AS, Tom Homan, kepada Fox News pada Sabtu (7/6), mengatakan bahwa pengerahan ini demi membuat Los Angeles lebih aman. “Untuk menangani kekerasan dan kerusakan yang terjadi di dekat lokasi penggerebekan tempat para demonstran berkumpul,” katanya.
Bloomberg pada Minggu (8/6) melaporkan lebih dari 1.000 pengunjuk rasa mengepung sebuah gedung federal di pusat kota LA pada Jumat. Selang sehari, demonstrasi juga terjadi di Paramount, wilayah di sebelah selatan kota. Gas air mata dan granat kejut digunakan untuk membubarkan massa.
Kemarin, Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) menuduh para pemimpin Partai Demokrat di California, termasuk Gubernur Gavin Newsom dan Wali Kota LA Karen Bass, berkontribusi terhadap pergolakan dan peningkatan kekerasan di sana.
“Penyerangan terhadap aparat penegak hukum di Los Angeles oleh perusuh tanpa hukum adalah tindakan tercela, dan Wali Kota Bass serta Gubernur Newsom harus menyerukan agar hal ini dihentikan,” kata Tricia McLaughlin, juru bicara DHS.
Sebaliknya, Gubernur Newsom mengatakan rencana pemerintah federal yang dipimpin Trump mengambil kendali dengan menggunakan Garda Nasional adalah tindakan yang provokatif dan sangat mungkin akan memperburuk ketegangan.
Dalam unggahannya di X, Newsom menyatakan LA tidak ada kekurangan aparat penegak hukum. Di sisi lain, ia justru menuduh pemerintah federal yang mengerahkan pasukan “menginginkan tontonan.”
Sementara itu, Wali Kota Bass mengatakan bahwa aksi yang dilakukan pemerintah federal ini adalah taktik "untuk menyebarkan ketakutan di komunitas kami.”