PM Israel Netanyahu Disebut ke Yunani saat Iran Hujani Tel Aviv dengan Rudal

Desy Setyowati
14 Juni 2025, 15:08
Pm israel netanyahu, iran,
ANTARA FOTO/REUTERS/Abir Sultan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri untuk Pemerataan Sosial Gila Gamliel (ki) dan Sekretaris Kabinet Tzachi Braverman (ka) menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Netanyahu di Yerusalem, Minggu (1/12/2019).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pesawat resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dikenal sebagai Wing of Zion, telah ditempatkan di wilayah informasi penerbangan (FIR) di Athena, Yunani, pada Jumat (13/6), di tengah serangan balasan Iran ke Tel Aviv.

Pesawat itu membawa juga mengangkut duta besar Israel Noam Katz ke Athena setelah lalu lintas udara komersial ke dan dari bandara Tel Aviv dihentikan menyusul serangan besar-besaran Israel terhadap Iran, mengutip sumber di Kementerian Luar Negeri Israel, dikutip dari Anadolu, Sabtu (14/6).

Dalam penerbangan, FIR adalah wilayah udara yang ditunjuk yang menyediakan layanan kontrol lalu lintas udara seperti informasi penerbangan dan peringatan.

“Perjanjian Kerja Sama Militer Yunani-Israel memungkinkan relokasi dan penginapan pesawat dari kedua negara di bandara militer masing-masing selama diperlukan jika terjadi keadaan darurat,” demikian dikutip.

Media Israel juga mengatakan Netanyahu telah dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, mungkin Yunani, menyusul serangan terhadap Iran.

Media Israel sebelumnya telah menerbitkan gambar pesawat Netanyahu, yang dikawal oleh dua jet tempur, dalam perjalanan ke lokasi yang tidak diketahui di luar wilayah pendudukan.

Saluran 12 Israel kemudian mengatakan pesawat itu mendarat di ibu kota Yunani, Athena.

Israel memulai serangkaian serangan militer di dan dekat ibu kota Iran, Teheran, serta kota-kota Iran lainnya pada Jumat malam. Mereka mengerahkan pesawat tempur dan pesawat tanpa awak yang sebelumnya diselundupkan ke negara itu untuk menyerang fasilitas-fasilitas penting dan membunuh para jenderal serta ilmuwan senior.

Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami, dan Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia Mayor Jenderal Gholamali Rashid termasuk di antara petinggi yang terbunuh dalam serangan yang ditargetkan.

Iran membalas dengan melepaskan sejumlah rudal balistik pada Jumat malam (13/6). Ledakan terjadi di langit di atas Yerusalem dan Tel Aviv serta mengguncang gedung-gedung di bawahnya.

Iran kembali menyerang pada Sabtu dini hari (14/6). Militer Israel pun mendesak warga sipil, yang sudah terguncang oleh gelombang rudal sebelumnya, untuk mencari tempat berlindung.

Media Iran Nour News, yang memiliki hubungan dekat dengan Garda Revolusi paramiliter, mengatakan gelombang rudal tengah diluncurkan. Dikutip dari AP news, setidaknya ada dua rudal Iran menghantam tanah di Tel Aviv, Israel.

Rumah sakit di Tel Aviv merawat tujuh orang yang terluka dalam serangan kedua Iran, semua kecuali satu dari mereka mengalami luka ringan. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengatakan mereka terluka ketika proyektil menghantam gedung di kota tersebut.

Suara ledakan dan sistem pertahanan udara Iran yang menembaki sasaran bergema di seluruh Teheran tengah tak lama setelah tengah malam pada Sabtu.

Kantor berita semi resmi Iran Tasnim melaporkan adanya kebakaran di Bandara Internasional Mehrabad di Teheran, dengan video yang diunggah di X menunjukkan kepulan asap dan api berwarna oranye mengepul dari apa yang menurut media adalah bandara.

"Kami tidak akan membiarkan mereka lolos dengan aman dari kejahatan besar yang telah mereka lakukan,” kata Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dikutip dari AP News, Sabtu (14/6).

Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan Israel.

Sementara itu, layanan paramedis Israel mengatakan 34 orang terluka dalam serangan di wilayah Tel Aviv, termasuk seorang wanita yang terluka parah setelah terjebak di bawah reruntuhan. Di Ramat Gan, sebelah timur Tel Aviv, mobil-mobil terbakar dan sedikitnya tiga rumah rusak, termasuk satu rumah yang bagian depannya hampir seluruhnya hancur.

“Sistem pertahanan udara berbasis darat Amerika di Tel Aviv membantu Israel menembak jatuh rudal Iran,” kata seorang pejabat AS.

Serangan udara Israel dan operasi intelijen yang terus berlanjut, serta pembalasan Iran meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan antara kedua negara.

Israel telah lama mengancam akan melakukan serangan semacam itu, dan pemerintahan Amerika Serikat berupaya mencegahnya, karena khawatir akan memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan