Daftar Negara Pemasok Senjata ke Israel dan Iran, Amerika Terbesar
Kekuatan militer Iran dan Israel mendapat sorotan seiring perang kedua negara sejak Jumat, 13 Juni lalu. Israel memulai perang dengan menyerang serangan udara ke fasilitas nuklir, militer, dan infrastruktur Iran. Sehari kemudian, Iran membalas dengan meluncurkan rudal ke Israel.
Aksi saling serang Iran dan Israel masih berlanjut hingga sekarang. Kedua negara ini mengeluarkan persenjataannya masing-masing yang selama ini dipasok oleh negara-negara sekutu masing-masing.
Berikut daftar negara yang menjadi pendukung persenjataan Israel dan Iran.
Daftar Negara Pemasok Senjata ke Israel
Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mencatat ada empat negara yang tercatat menjadi pemasok senjata untuk Israel. Data ini berdasarkan kontrak pengiriman senjata, yaitu:
- Amerika Serikat (AS) = 44 kontrak
- Jerman = 8 kontrak
- Kanada = 3 kontrak
- Italia = 3 kontrak
Selama periode 2010-2024, SIPRI menemukan ada 44 kontrak pengiriman senjata dari AS ke Israel.
Senjata yang dikirim AS beragam, mulai dari kendaraan tempur darat, sistem peluncur roket, berbagai jenis rudal dan bom, helikopter, sampai pesawat tempur.
Dalam periode sama, ada delapan kontrak pengiriman senjata ke Israel yang berasal dari Jerman, serta dari Kanada dan Italia masing-masing 3 kontrak.
Jenis senjata yang dikirim Jerman ke Israel berupa sistem radar, rudal, torpedo, kapal selam, dan kapal perang.
Kemudian Kanada mengirim mesin pesawat, dan Italia mengirim helikopter, pesawat tempur latihan, serta meriam kapal perang.
Daftar Negara Pemasok Senjata ke Iran
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), ada tiga negara yang tercatat menjadi pemasok senjata untuk Iran:
- Rusia = 11 kontrak
- Cina = 7 kontrak
- Belarus = 1 kontrak
Selama periode 2010-2024, SIPRI menemukan ada 11 kontrak pengiriman senjata dari Rusia ke Iran.
Senjata yang dikirim beragam, di antaranya radar, rudal tipe surface-to-air-missile (SAM), kendaraan tempur infanteri, rudal penghancur tank, serta pesawat tempur latihan.
Dalam periode sama, ada pula 7 kontrak pengiriman senjata ke Iran yang berasal dari Cina, dan 1 kontrak pengiriman dari Belarus.
Jenis senjata yang dikirim Cina umumnya misil dan kendaraan tempur, sedangkan yang dikirim Belarus berupa sistem radar.
