Gejolak di 3 Negara: PM Jepang dan Wakil PM Inggris Mundur, PM Thailand Diganti
Sejumlah pejabat pemerintah di sejumlah negara menyampaikan pengunduran diri. Terbaru adalah Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba dan Wakil PM Inggris Angela Rayner.
Mereka menyusul pergantian kepemimpinan di Thailand setelah PM Paetongtarn Shinawatra diganti oleh Anutin Charnvirakul sejak 7 September 2025. Shigeri Ishiba mundur setelah partainya kalah dalam pemilihan parlemen.
Sedangkan Angela Rayner dan Paetongtarn harus lengser usai pelanggaran kode etik. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing peristiwa:
PM Jepang Shigeru Ishiba
Ishiba mengumumkan berhenti pada 7 September atau kurang dari setahun masa jabatan sejak bertugas sebagai PM ke-102 Jepang mulai 1 Oktober 2024.
Melansir pemberitaan NHK, Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran diri setelah partainya, Liberal Democratic Party (LDP), kalah telak dalam pemilihan parlemen Juli 2025. Situasi tersebut membuat LDP kehilangan mayoritas kursi di majelis, yakni Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Penasihat.
Ishiba juga tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan Ketua LDP yang segera digelar pada 4 Oktober mendatang. “Saya selalu mengatakan tidak akan berpegang pada jabatan ini, dan akan memutuskan mundur pada waktu yang tepat setelah menuntaskan apa yang harus saya lakukan,” kata Ishiba.
Menteri Pertahanan Jepang 2007-2008 itu mengatakan dirinya merasa lega setelah Jepang menuntaskan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS). Ishiba sebelumnya menyebut proses negosiasi tarif dagang AS merupakan kewajiban untuk mencegah krisis nasional.
Ishiba juga mengaku merasa puas setelah Pemerintah Jepang dan AS menyetujui kesepakatan investasi terbaru. “Sekarang adalah saatnya saya mundur karena negosiasi tarif dengan AS telah berakhir, dan saya memutuskan menyerahkan tongkat estafet kepada orang berikutnya,” ujarnya.
Keputusan Ishiba memicu beragam reaksi dari berbagai pihak. Satu di antaranya datang dari Pemimpin Constitutional Democratic Party, Noda Yoshihiko. Sebagai oposisi, ia menyampaikan kekhawatiran pengunduran diri Ishiba akan menimbulkan kekosongan ruang politik.
Noda Yoshihiko juga berpendapat situasi kekosongan kepemimpinan cenderung berbahaya karena saat ini Jepang sedang menghadapi masalah kenaikan harga pangan.
Wakil PM Inggris Angela Rayner
Angela Raymer mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil PM Inggris pada Jumat, 5 September lalu karena terbukti melanggar kode etik pejabat dalam hal perpajakan properti.
Kepala Penasihat Etika Kementerian, Laurie Magnus, mengatakan Angela melanggar aturan kode etik menteri. Pelanggaran itu terkait dengan pembayaran bea materai atau tarif pajak properti yang tidak sesuai ketika Angela membeli apartemen di kawasan tepi pantai Hove, Brighton, senilai £800.000 atau sekitar Rp 17,67 miliar.
Selain mundur dari jabatan Wakil PM, Angela Raymer juga berhenti dari posisi Menteri Perumahan dan Wakil Ketua Partai Buruh. Dalam surat pengunduran dirinya kepada PM Inggris Keir Starmer, Angela mengakui penyesalan pribadi karena tidak meminta bantuan ahli pajak saat membeli apartemen di Hove.
Ia juga mengatakan adanya tekanan media terus-menerus menimbulkan beban berat bagi dirinya dan keluarga. Hal ini turut menjadi salah satu alasan ia mundur dari Wakil PM Inggris.
Dalam laporan dipublikasikan oleh The Guardian pada 5 September, Angela Rayner melaporkan dirinya ke penasihat etika pemerintah karena ia menyadari ada kekeliruan dalam pembayaran bea materai saat membeli apartemen di Hove.
Awalnya, Angela membayar kepemilikan properti dengan tarif pajak lebih rendah dari seharusnya. Setelah ditinjau ulang, ternyata ia seharusnya membayar bea tambahan, yang menurut para ahli pajak bisa mencapai £40.000 atau sekitar Rp 883 juta.
Besaran pajak tambahan tersebut berawal dari Angela yang salah mengklaim status kepemilikan rumahnya. Beberapa bulan sebelum membeli apartemen di Hove, Angela sudah memasukkan rumah keluarga yang terletak di Ashton, Manchester, kepada sebuah lembaga hukum pengelola aset untuk anaknya.
Namun karena anak tersebut masih di bawah umur, Angela secara hukum masih dianggap memiliki kepentingan finansial atas rumah tersebut.
Tindakan tersebut memicu konsekuensi Angela dianggap punya dua properti di Hove dan Ashton sehingga seharusnya membayar bea materai dengan tarif £70.000. Namun Angela kemudian hanya membayar £30.000 sehingga muncul selisih yang dipermasalahkan.
PM Thailand Paetongtarn Shinawatra
Pimpinan Partai Bhumjaithai, Anutin Charnvirakul, terpilih sebagai PM ke-32 Thailand menggantikan posisi Paetongtarn Shinawatra yang merupakan anak mantan PM Thailand, Thaksin Shinawatra.
Kantor Berita Pemerintah Thailand, Thai News Agency (TNA), melaporkan Anutin mengamankan kursi perdana menteri dengan 311 suara dari 492 anggota parlemen. Saingan utamanya, Chaikasem Nitisiri dari Partai Pheu Thai, meraih 152 suara.
Paetongtarn Shinawatra dipecat oleh Mahkamah Konstitusi Thailand pada tanggal 29 Agustus 2025 karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Pelanggaran itu terkait dengan rekaman percakapan telepon yang bocor antara Paetongtarn dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, selama ketegangan dua negara.
Dalam percakapan itu, Paetongtarn sempat memanggil Hun Sen dengan panggilan personal sebagai ‘paman’ serta menyebut akan mengakomodasi permintaan Kamboja.
Sikap Paetongtarn dinilai menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan nasional, sekaligus merusak reputasi Thailand serta kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya.

