Kebakaran Terparah Hong Kong, Banyak Lansia Diduga Terjebak dalam Apartemen
Banyak lansia diduga terperangkap dalam kebakaran hebat yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di Distrik Tai Po, Hong Kong. Otoritas setempat menyebut ini sebagai kebakaran paling mematikan dalam sejarah negara-kota yang dikenal dengan apartemen-apartemen pencakar langit padat penghuni tersebut.
Yuen, 65 tahun, penghuni yang selamat, mengatakan kompleks itu memang banyak dihuni warga lanjut usia yang menggunakan kursi roda atau alat bantu jalan lainnya. Saat kebakaran terjadi, bangunan sedang dalam perawatan sehingga banyak penghuni menutup jendela dan tidak mendengar alarm. “Properti hilang, nyawa melayang, bahkan petugas pemadam kebakaran ada yang meninggal,” ujarnya kepada CNA.
Kebakaran Paling Mematikan di Hong Kong
Kebakaran yang terjadi sejak Rabu (26/11) menewaskan sedikitnya 44 orang, termasuk seorang petugas pemadam, sementara hampir 300 penghuni lainnya belum ditemukan. Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pembunuhan karena kelalaian.
Menurut South China Morning Post, api yang berkobar sejak pagi cepat menjalar ke beberapa menara hunian. Hingga Kamis pagi, petugas pemadam masih berupaya memadamkan api.
Polisi menduga api merambat melalui struktur bambu sementara (scaffolding) dan material busa yang digunakan dalam pekerjaan perawatan gedung. Menara hunian juga dibungkus jaring (mesh) pengaman hijau dan plastik yang diduga tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran.
Struktur bambu dan jaring pengaman hijau sudah lama menjadi bagian dari praktik konstruksi di Hong Kong dan Cina, tetapi mulai dilarang penggunaannya sejak Maret karena alasan keselamatan.
“Kami memiliki alasan kuat untuk meyakini bahwa pihak perusahaan bertindak sangat lalai, sehingga api menyebar tak terkendali dan menimbulkan banyak korban,” kata Eileen Chung, pejabat menengah Kepolisian Hong Kong.
Warga secara spontan mengirimkan pasokan untuk para penghuni selamat yang tinggal di tempat pengungsian sementara.
