Penyebab Darah Rendah yang Harus Diwaspadai
Tekanan darah seringkali menjadi masalah bagi manusia. Ketika tekanan darah terlalu tinggi akan menyebabkan gangguan kesehatan, begitupun pada saat tekanan darah rendah. Hipotensi atau darah rendah adalah sebuah kondisi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg.
Menurut penjelasan dari Thesis Academic Medical Centre University of Amsterdam yang berjudul “Orthostatic hemodynamic are impaired in frailty”, secara umum prevalensi terjadinya hipotensi sekitar 5 persen dan akan bertambah pada usia 17 – 19 tahun. Melihat tingginya risiko hipotensi, maka sangat penting untuk mengetahui penyebab darah rendah.
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Darah rendah tidak mungkin terjadi tanpa penyebab. Mengutip dari hellosehat.com, berikut ini beberapa penyebab dari tekanan darah rendah yang patut diwasapdai.
1. Kurang cairan
Kurang cairan atau dehidrasi ternyata bisa menyebabkan tekanan darah menurun. Hal tersebut dikarenakan cairan yang masuk lebih sedikit dibandingkan yang keluar. Saat dehidrasi tubuh menjadi lemas, pusing, dan lelah.
2. Gangguan pada jantung
Penyebab darah rendah lainnya yaitu adanya gangguan pada jantung. Beberapa gangguan jantung yang menyebabkan hipotensi antara lain, detak jantung lemah, penyakit pada katup jantung, serangan jantung, hingga gagal jantung.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan jantung tidak bekerja secara optimal. Termasuk dalam urusan sirkulasi darah. Ketika hal tersebut terjadi maka tekanan darah menjadi rendah.
3. Sedang hamil
Ibu hamil memiliki risiko mengalami hipotensi. Hal ini dikenal juga dengan istilah supine hypotension syndrome (SHS). Dalam jurnal Majalah Kedokteran Bandung Vo. 47, No 2, dijelaskan bahwa SHS merupakan sebuah kejadian penurunan tekanan darah sitosol 30% atau lebih pada posisi terlentang dibandingkan posisi lateral.
Kondisi ini bisa terjadi pada trimester kedua. Akan tetapi ada sekitar 8% ibu hamil mengalami gangguan ini di trimester ketiga.
Hal lain yang menyebabkan hipotensi bisa terjadi pada ibu hamil yaitu karena saat hamil peredarah lebih cepat merluas. Sehingga tekanan darah turun. Namun tenang saja, karena ternyata hipotensi pada ibu hamil merupakan hal yang umum ternyata.
Untuk mengantisipasi dampak dari gangguan tersebut, sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk rutin mengecek kondisi kesehatannya ke dokter.
4. Masalah pada endokrin
Penyebab tekanan darah rendah berikutnya yaitu gangguan pada endokrin. Misalnya gangguan paratiroid, diabetes, gula darah rendah, dan kurang hormon adrenal bisa menyebabkan tekanan darah menurun.
5. Anemia
Kekurangan darah atau anemia juga bisa menyebabkan darah rendah. Kondisi tersebut dikarenakan pada penderita anemia pasti hemogblobin-nya rendah. Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah juga ikut menurun.
6. Terjadi infeksi serius
Infeksi yang terjadi terutama pada aliran darah bisa menyebabkan tekanan darah menurun. Bakteri atau mikroba penyebab infeksi umumnya memiliki racun. Ketika berhasil masuk ke aliran darah, maka racun tersebut bisa mempengaruhi pembuluh darah. Hal ini jika dibiarkan tentu akan sangat berbahaya dan berakibat fatal.
Makanan Penyebab Darah Rendah
Selain beberapa kondisi yang sudah dijelaskan, penyebab darah rendah juga bisa berasal dari makanan. Mengutip dari sehatq.com, berikut ini beberapa makanan yang menyebabkan tekanan darah menurun.
1. Gorengan
Makanan yang berminyak ternyata bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Hal tersebut dikarenakan gorengan memiliki kandungan lemak trans yang menyebabkan aliran darah terhambat.
2. Fast food
Makanan cepat saji atau fast food juga merupakan pemicu hipotensi. Makanan jenis ini juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol jahat. Kandungan tersebut bisa menyumbat dan menyebabkan aliran darah tidak lancar.
3. Makanan dengan rasa pedas
Makanan pedas mungkin menjadi jenis makanan yang banyak digemari. Bahkan sebagian besar olahan makanan khas Indonesia memiliki cita rasa pedas. Meskipun enak, makanan dengan rasa pedas ternyata bisa menyebabkan hipotensi. Tidak hanya itu, makanan pedas juga bisa menyebabkan luka pada lambung.
4. Makanan dengan karbohidrat tinggi
Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi ternyata bisa memicu hipotensi. Beberapa jenis makanan tersebut antara lain; nasi, kentang, dan roti. Meskipun demikian, Anda tetap bisa mengkonsumsi makanan tersebut hanya saja porsinya yang harus dikontrol.
5. Minuman beralkohol
Pantangan bagi penderita hiptensi selanjutnya yaitu minuman yang mengandung alkohol. Minuman yang mengandung alkohon bersifat panas sehingga bisa menyebabkan masalah pada lambung dan berpotensi merusak sel darah merah.
Alkohol juga menyebabkan penderita hiptensi terus menerus buang air kecil. Jika hal tersebut dibiarkan maka tubuh akan mengalami dehidrasi dan tekanan darah semakin menurun.
Bahaya Darah Rendah
Setiap gangguan kesehatan pasti memiliki bahayanya tersendiri. Hal tersebut juga berlaku untuk penyakit darah rendah. Beberapa bahaya darah rendah antara lain;
1. Aliran darah terhambat
Menurut penjalasan di halodoc.com, ketika seseorang mengalami tekanan darah rendah, maka aliran darah ke otak dan organ vital lainnya terhambat. Hal tersebut tentu sangat berbahaya jika tidak segera ditangani. Sebab otak, ginjal, dan beberapa organ vital lainnya memerlukan darah sebagai pembawa oksigen untuk menjalankan fungsinya.
2. Jumlah oksigen di dalam tubuh terbatas
Ketika tekanan darah menurun maka jumlah sel darah merah juga ikut berkurang. Padahal sel darah merah itulah yang memiliki tugas penting untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Maka berdasarkan penjelasan di hellosehat.com, penderita hipotensi dianjutkan untuk konsumsi vitamin B12 untuk meningkatkan sel darah merah.
3. Bisa menyebabkan hilang kesadaran
Seseorang dengan tekanan darah rendah bisa mengalami pingsan atau hilang kesadaran. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dr. Alvin Nursalin, Sp.PD di klikdokter.com yang menyebutkan bahwa penderita hipotensi dapat mengalami, pusing, rasa melayang, lemas, pandangan kabur, mual, keringat dingin, hingga pingsan.
4. Bisa menyebabkan kematian mendadak
Bahaya darah rendah yang paling fatal yaitu bisa menyebabkan kematian mendadak. Sebagaimana dijelaskan pada klikdokter.com, bahwa penderita hipotensi memiliki kadar oksigen yang rendah. Padahal organ vital seperti jantung membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya.
Ketika seseorang memiliki saturasi oksigen rendah, maka bisa menyebabkan pingsan. Dan dapat juga mengalami kematian mendadak apabila tidak segera ditangani dengan baik.
Makanan untuk Darah Rendah
Untuk mengatasi masalah darah rendah, bisa dilakukan dengan beragam cara termasuk mengkonsumsi makanan untuk darah rendah. Melansir dari hellosehat.com, ada beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan tekanan darah. Berikut penjelasannya.
1. Makanan mengandung vitamin B12
Makanan yang memiliki vitamin B12 tinggi diperlukan tubuh untuk meningkatkan sel darah merah. Sel itulah yang bertugas mengandarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika tubuh memiliki sel darah merah yang melimpah maka kebutuhan oksigen dalam tubuh akan bergurang. Akibatnya, tubuh mudah lemah dan lelah. Selain itu, kekurangan sel darah merah juga bisa memicu anemi.
Beberapa makanan yang mengandung vitamin B12 antara lain; ikan salmon, ikan tuna, telur, dada ayam, kerang, sereal, susu kedelai, dan greek yoghurt.
2. Makanan tinggi asam folat
Selain vitamin B12, asam folat juga penting untuk dikonsumsi saat tekanan darah menurun. Kandungan asam folat dalam makanan bisa meningkatkan jumlah sel darah merah yang menurun.
Ketika jumlah sel darah merah normal, maka tekanan darah juga kembal normal. Beberapa makanan tinggi asam folat antara lain hati sapi, bayam, asparagus, alpukat, brokoli, jus tomat, pepaya, telur, dan susu.
3. Makanan dengan rasa asin
Makanan bercita rasa asin memiliki kandungan garam yang tinggi. Makanan tinggi diketahui bisa meningkatkan tekanan darah. Sehingga ketika Anda mengalami hipotensi, maka mengkonsumsi makanan asin bisa menjadi solusi.
4. Air putih
Siapa jika manfaat air putih juga bisa meningkatkan tekanan darah. Hal ini dikarenakan air putih dapat mengganti cairan tubuh yang hilang. Minum air putih yang cukup bisa mencegah tubuh dari risiko dehidrasi. Sudah kita bahas sebelumnya, bahwa salah satu penyebab darah rendah yakni karena tubuh mengalami dehidrasi.
Cara Mengatasi Darah Rendah
Mengutip dari alodokter.com, cara mengatasi darah rendah selain melalui makanan sehat, juga bisa dengan beberapa aktivitas berikut ini.
1. Mengatur posisi tidur
Posisi tidur juga bisa mempengaruhi tekanan darah. Ketika tubuh sedang dalam kondisi hipotensi, anda bisa mengatur posisi tidur sebagai berikut:
- Berbaring selama beberapa menit saat bangun tidur. Lalu duduk dan perlahan berdisi.
- Menyilangkan paha atau angkat kaki perlahan. Posisi ini bertujuan untuk mendorong aliran darah dari kaki menuju jantung.
2. Menggunakan stoking kompresi
Menggunakan stoking kompresi bertujuan untuk mencegah pengumpulan darah di kaki. Stoking kompresi bisa mengurangi keluhan hipotensi yang terjadi ketika berubah posisi.
3. Minum suplemen herbal
Ada beberapa tanaman herbal yang dipercaya bisa meningkatkan tekanan darah. Diantaranya jahe, kayu manis, dan lada. Meskipun demikian konsumsi suplemen herbal ini harus sesuai dengan anjuran dokter.
4. Minum obat
Cara ini menjadi pilihan terakhir ketika semua cara-cara diatas tidak berhasil. Ada beberapa obat untuk menyempitkan pembulh darah sehingga tekanan darah bisa naik. Namun, konsumsi obat ini juga harus sesuai dengan resep dokter agar tidak menimbulkan efek samping berbahaya.
Apa Perbedaan Darah Rendah dengan Kurang Darah?
Mungkin kita sering mendengar istilah darah rendah dan kurang darah. Kedua istilah tersebut terdengar sama, namun ternyata keduanya berbeda. Apa yang membedakannya? Mengutip dari halodoc.com, berikut penjelasannya.
1. Penyebab
Darah rendah merupakan istilah lain dari gangguan kesehatan hipotensi atau tekanan darah rendah. Sedangkan kurang darah merupakan penyebutan lain dari anemia. Kedunya memang merupakan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sirkulasi darah. Namun penyebabnya berbeda.
Anemia atau kurang darah merupakan suatu kondisi ketika hemoglobin (zat merah darah) dalam tubuh jumlahnya terlalu sedikit. Sedangkan hipotensi atau darah rendah merupakan kondisi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg.
2. Cara pengecekan
Ketika seseorang mengalami anemia maka harus mengecek kadar hemoglobin dengan menggunakan Hb meter. Sedangkan untuk hipotensi diukur menggunakan tensimeter untuk mengetahui tekanan darahnya.
3. Cara mengatasi
Perbedaan lainnya bisa diketahui dari cara mengobati gangguan tersebut. Ketika seseorang mengalami anemia maka dokter akan memberikan suplemen zat besi atau vitamin B12 lengkap dengan asam folat.
Namun saat seseorang mengalami hipotensi, biasanya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Cukup istirahat dan menghindari minuman dan makanan penyebab darah rendah.
Itulah beberapa hal penting tentang hipotensi yang perlu kita ketahui. Mempelajari penyebab darah rendah sampai cara mengatasinya akan membuat kita tidak panik saat menghadapi masalah tersebut.
Demi kesehatan, sangat dianjurkan untuk rutin mengecek tensi atau tekanan darah. Hal ini dimaksudkan agar masalah kesehatan terkait sirkulasi darah bisa terdeteksi sedini mungkin.