Sunah Dibaca, Berikut Bacaan Sholawat Nabi Beserta Artinya
Sholawat atau selawat diucapkan untuk memanjatkan doa dan memohon berkah pada Nabi Muhammad SAW. Lafad pendek ini dilafalkan ketika tahiyat awal dan akhir, setelah doa qunut, serta takbir kedua shalat jenazah. Selain itu, sholawat disunnahkan dibaca ketika Maulid Nabi.
Bacaan Sholawat Nabi
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad
Artinya
"Ya, Allah. Berilah sholawat (sanjungan) kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW."
Bacaan sholawat dan artinya
Mengutip dari almanhaj.or.id, sholawat dibagi menjadi dua yaitu sholawat yang disyariatkan dan tidak disyariatkan.
1. Sholawat yang Disyari’atkan
Bacaan sholawat ini diajarkan Rasul SAW kepada para sahabat. Bentuk shalawat ini ada beberapa macam. Dari kitab Shifat Shalat Nabi ada tujuh bentuk shalawat. Dari Abdul Hakim bin Amir bin Abdat hafizhahullah, menyebutkan delapan riwayat tentang sholawat nabi.
Sholawat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yaitu:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kamaa shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala aali Ibrahim, innaKa Hamidum Majid. Allahumma barik (dalam satu riwayat, wa barik, tanpa Allahumma) ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaKa Hamiidum Majid).
Artinya:
Ya, Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) sholawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. [HR Bukhari, Muslim, dan lainnya. Lihat Shifat Shalat Nabi, hlm. 165-166, karya Al Albani, Maktabah Al Ma’arif].
Sholawat Nabi Pendek
Menurut Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al ‘Abbad hafizhahullah, menyebut sholawat dan salam dengan ringkas, yaitu:
صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
(shalallahu ‘alaihi wa sallam)
عَلَيْهِ الصّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
(‘alaihish shalaatu was salaam).
2. Sholawat yang Tidak Disyari’atkan.
Sholawat ini berasal dari hadis lemah (dha’if) dan hadis palsu (maudhu) karena tidak jelas asal-usulnya. Sholawat ini jumlahnya mencapai ratusan. Sholawat tersebut bersifat bid'ah dan mengandung kesyirikan. Bid'ah adalah cara baru dalam perkara agama, yang mengharap pahala tanpa dalil yang jelas.
Waktu untuk Sholawat
Mengutip dari Rumaysho.com, berdasarkan dalil dan kitab yang mendukung bacaan sholawat dibaca ketika shalat dan doa qunut.
1. Sholawat di akhir tahiyat
Para ulama sepakat shalawat sunnah dibaca ketika tahiyat akhir. Penjelasan ini ada dalam hadits Ka’ab bin ‘Ujrah.
Bacaan sholawat di tahiyat akhir
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Bacaan sholawat latin
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid (artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).” (HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no. 406).
2. Sholawat di awal tahiyat
Ada perbedaan pendapat mengenai bacaan sholawat di tahiyat awal. Beberapa ulama berpendapat sholawat nabi hukumnya sunah dibaca ketika tahiyat awal. Pendapat ini dalam madzhab Syafi’iyah dan Imam Syafi’i.
3. Sholawat di akhir doa Qunut
Dari Al Hasan bin ‘Ali, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan padaku beberapa kalimat yang dibaca ketika shalat witir".
Menurut beberapa ulama dan beberapa hadis bacaan doa ini dianggap sah.
Bacaan sholawat di akhir doa qunut yaitu:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
Bacaan sholawat di akhir doa qunut latin
Allahummahdiini fiiman hadait, wa baarik lii fiiman ‘athoit, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait, wa shallallahu ‘alan nabiyyi muhammad.
Artinya:
Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keberkahan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keberkahan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi. Shalawat Allah atas Nabi Muhammad)” (HR. Abu Daud no. 1425, An Nasai no. 1745, At Tirmidzi no. 464. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) (HR. An Nasai no. 1747. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif, begitu pula Syaikh Al Albani mendhoifkan hadits ini)
4. Dibaca setelah takbir kedua shalat jenazah
Menurut hadis riwayat Imam Syafi’i dan Imam Ahmad membaca shalawat ketika shalat jenazah hukumnya wajib.