Cara Menanam Semangka, dari Pembibitan, Pemeliharaan, dan Panen
Budidaya semangka dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Menurut publikasi dalam Jurnal Agribest Vol. 2 No. 1, Maret 2018, semangka memiliki kontribusi produksi sebesar 576.178 ton dan memiliki urutan ke-10 dari 26 jenis komoditas buah yang ada di Indonesia.
Semangka merupakan tanaman tropis. Merujuk pada buku “Semangka Tanpa Biji” yang diterbitkan Dharma Utama Publishing, tanaman semangka berasal dari Afrika Tengah, lalu menyebar ke India dan Cina, hingga Indonesia.
Dalam pertumbuhannya, semangka membutuhkan banyak cahaya matahari serta udara bersuhu tinggi sekitar 25-30 derajat celsius. Tanaman semangka cocok untuk kawasan dengan curah hujan sejumlah 40 hingga 50 mm setiap bulannya.
Merujuk pada artikel oleh Enny Maryani S., S.P. dalam situs Kementerian Pertanian, buah semangka cocok untuk ditanam di daerah atau tempat dengan suhu kurang lebih 25 derajat celsius pada siang hari.
Jadi, bagi Anda yang ingin menanam semangka, kondisi tanah di perlu dipertimbangkan. Tanah untuk menanam semangka cocok pada kisaran pH 6 hingga 6,7. Jika kondisi tanah belum memenuhi kriteria, maka diperlukan proses pengapuran hingga pH tanah yang sesuai.
Cara Menanam Semangka
Menanam semangka perlu memperhatikan banyak hal. Dilansir dari publikasi Kementerian Pertanian (cybex.pertanian.go.id), berikut cara menanam semangka.
1. Membersihkan dan membajak tanah
Menanam semangka dimulai dengan membersihkan dan membajak tanah. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian kapur pertanian sebanyak 1,5 ton/ha untuk pH tanah dibawah 6.
Campur tanah dengan pupuk kandang fermentasi sebanyak 1,5 ton/ha dan pupuk NPK perbandingan 15:15:15 sebanyak 100 kg/ha.
Kemudian dilakukan pengadukan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah.
2. Membuat bedeng
Membuat bedeng dilakukan dengan cara mencangkul tanah kemudian menaikkan tanah tersebut sehingga permukaan bedeng menjadi lebih tinggi. Bedeng untuk menanam semangka dibuat selebar lima meter, jarak antar bedeng adalah 60 cm serta tinggi bedeng adalah 40-60 cm.
Langkah selanjutnya, tanah di bagian tengah bedeng dibagi menjadi dua bagian lalu diangkat ke tepi bedengan sehingga kedua tepi bedeng akan membentuk tanah dengan lebar satu meter.
Sehingga dalam satu bedeng selebar lima meter terdapat dua bedeng tanam di kanan dan kiri selebar satu meter. Kedua bedeng tanam tersebut dibuat miring ke arah tengah. Pada titik tengah, pertemuan kedua bedeng dibuat saluran air selebar 20 cm dengan kedalaman 10 cm.
3. Menutupi bedeng dengan mulsa plastik
Siapkan mulsa plastik dengan membuat lubang berdiameter 10 cm dengan jarak yang sama dengan jarak tanam. Mulsa plastik ditutup di atas bedeng. Pinggir mulsa dipasak dengan bilah bambu atau kawat.
4. Persiapan pembibitan
Persiapan pembibitan untuk menanam semangka membutuhkan tempat semai benih untuk melindungi bibit muda. Sediakan media semai dengan komposisi 10 liter pupuk kandang, 20 liter tanah, dan 150 gram pupuk NPK halus. Campur media tersebut lalu masukkan ke dalam tempat semai.
Setelah menyediakan media semai, ikuti langkah untuk menyiapkan bibit semangka sebagai berikut.
- Benih semangka direndam selama 8-12 jam lalu ditiriskan.
- Masukkan benih ke dalam kantong plastik ukuran 1 kg.
- Tiup dan ikat kantong plastik dengan karet.
- Benih semangka akan berkecambah setelah tiga sampai empat hari.
Media semai disiram secukupnya. Benih terpilih yang sudah muncul akan langsung disemai dalam polybag ukuran 1-1,5 cm. Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Beri plastik transparan dengan salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
5. Pembuatan lubang tanaman
Pembuatan lubang tanaman dilakukan satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8-10 cm dan berjarak 20-30 cm dari tepi bedeng. Jarak antar lubang tanam semangka adalah sekitar 90-100 cm.
6. Menanam semangka
Bibit yang sudah tumbuh daun sejati sejumlah empat helai siap dipindah ke lahan. Satu lubang tanam untuk satu bibit. Menanam semangka sebaiknya dilakukan saat pagi hari sebelum jam 10.00 WIB atau sore hari setelah jam 15.00 WIB untuk menghindari tanaman mengalami stress tinggi akibat sengatan terik matahari.
7. Memberi pupuk untuk tanaman semangka
Pupuk untuk tanaman semangka adalah jenis NPK dengan perbandingan 15:15:15 dan dosis dua sampai tiga gram per batang tanaman. Pemberian pupuk disiram selama seminggu sekali.
Ketika tanaman sudah memasuki fase generatif, bisa diberikan pupuk KCl dengan dosis dua hingga tiga gram per batang tanaman semangka.
Pemeliharaan Tanaman Semangka
Dalam pemeliharaan tanaman semangka, perlu diperhatikan hal-hal penting. Berdasarkan buku “Petunjuk Teknis Budidaya Semangka” yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, berikut cara pemeliharaan tanaman semangka.
1. Penyulaman tanaman semangka
Penyulaman tanaman semangka dilakukan tidak lebih dari 10 hari dari penanaman tahap pertama. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan tanaman seragam.
Bibit yang terserang penyakit rebah (busuk) batang perlu dimusnahkan kemudian permukaan tanahnya dibuang dan diganti dengan tanah yang baru kemudian ditanam bibit sulaman.
Penyulaman tanaman semangka paling lambat dilakukan umur 3 hari setelah tanam (HST) sampai umur tanaman 10 hari. Tanaman semangka yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhannya menjadi tidak seragam.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap perawatan tanaman semangka serta pengendalian hama penyakit ketika berumur dewasa.
2. Pemangkasan cabang
Jika tanaman semangka terlalu banyak cabang dan daun, maka akan menghambat pertumbuhan generatif. Selain itu, apabila kondisi lingkungan lembap, maka tanaman akan mudah terserang penyakit atau produksi rendah (buah kecil).
Cabang yang dipelihara hanya tiga sampai empat cabang utama per tanaman agar ukuran buah semangka menjadi besar. Pemangkasan titik tumbuh dilakukan tujuh hingga sepuluh hari setelah tanam menggunakan pisau atau gunting steril.
Bekas pangkasan tangkai semangka disemprot dengan fungisida. Jika percabangan mencapai tinggi 20 cm maka disisakan tiga cabang yang sehat dan kekar untuk dipelihara sebagai cabang utama apabila akan memelihara lebih satu buah per tanaman.
3. Penyerbukan buatan
Penyerbukan buatan biasanya dilakukan mulai minggu ke empat bulan kedua atau 21 hari setelah tanam sampai minggu satu bulan ketiga atau 28 hari setelah tanam. Keuntungan penyerbukan buatan adalah buah yang dihasilkan sempurna dan populasi tanaman semangka dapat diatur
Bunga betina yang dipilih dimullai dari ruas daun ke-13 atau ke-14 untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Satu bunga jantan polinator hanya diserbukkan pada satu bunga betina.
4. Penjarangan (seleksi) buah semangka
Tiga sampai lima hari setelah penyerbukan, dapat diketahui keberhasilan penyerbukan tersebut. Ciri penyerbukan yang berhasil adalah bunga yang diserbuki menjadi terbalik dan menghadap ke bawah supaya bakal buah berkembang. Jumlah buah yang dipelihara tergantung pada kebutuhan dan kondisi tanaman.
5. Pemberian serasah/jerami/alas buah
Pemberian serasah/jerami untuk alas buah berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma. Buah yang tidak diberi alas berakibat pada bentuk yang tidak normal dan mudah terserang penyakit.
Pada musim hujan, alas buah diganti dengan bilah bambu. Karena jerami basah dapat menyebabkan perkembangbiakan penyakit tanaman.
6. Pengairan
Tanaman semangka memerlukan banyak air, terutama pada fase vegetatif. Pengairan pada fase generatif (muncul bunga) perlu dikurangi. Saat tanaman mulai berbuah, pengairan ditambah lagi dan dikurangi ketika fase pemasakan buah.
7. Penyiangan tanaman semangka
Penyiangan dilakukan dengan hati-hati agar tidak terkena akar tanamans semangka.
8. Pupuk tambahan
Pupuk tambahan yang diberikan pada tanaman semangka pada umur 25 hari setelah tanam adalah pupuk daun dan pupuk siram dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pupuk daun yang digunakan adalah jenis multimikro dengan dosis 2 cc/liter dan campuran ZA + NPK (15:15:15).
Pupuk tersebut dicairkan dengan perbandingan 1:1, yaitu 5 gram per liter air. Fase generatif dan pembuahan dengan pemberian NPK 10 gram per liter dicairkan dan disiramkan sebanyak 250 ml per lubang tanaman.
Pada fase pembesaran dan peningkatan kadar gula buah (45-55 hari setelah tanam) diberikan tambahan pupuk KNO3 sejumlah 10-15 gram per liter dan dicairkan. Siram pupuk sebanyak 250 ml pe rlubang tanaman.
9. Pembalikan buah
Pembalikan buah semangka dilakukan dua kali seminggu. Warna kulit buah yang tidak pernah dibalik akan menjadi putih kekuningan karena tidak terkena sinar matahari.
Panen Buah Semangka
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi umur panen buah semangka. Merujuk pada buku “Petunjuk Teknis Budidaya Semangka”, umur panen buah semangka bervariasi antara 65 hingga 85 hari setelah tanam, tergantung faktor genetika, klimat, serta tindakan budidaya.
Penanaman semangka pada ketinggian 700-900 meter di atas permukaan laut mempunyai umur panen yang lebih lama, yaitu sekitar 90 hingga 100 hari setelah tanam. Ciri-ciri buah semangka yang siap panen adalah:
- Warna dan tekstur kulit buah terlihat bersih, jelas, dan mengkilat.
- Sulur pada pangkal buah kecil dan telah berubah warna menjadi cokelat tua dan mengering.
- Suara buah bila diketuk dengan jari akan bersuara agak berat.
- Tangkai buah mengecil hingga terlihat tidak sesuai dengan ukuran buah.
- Bagian buah yang terletak di atas landasan telah berubah warna dari putih menjadi kuning tua.
Saat panen yang tepat adalah di pagi hari, karena proses penimbunan zat makanan terjadi pada malam hari. Buah dipanen dengan pemotongan pada bagian tangkai menggunakan pisau dengan jarak tujuh sentimeter dari buah.
Panen buah semangka dilakukan bertahap dengan mengutamakan tanaman yang sudah siap panen terlebih dahulu. Buah yang dipanen dikumpulkan dalam keranjang dengan hati-hati untuk mencegah cacat buah secara fisik.