Mengenal Buah Mengkudu yang Dapat Mengobati Tumor dan Kanker
Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman obat yang dalam beberapa tahun terakhir banyak peminatnya. Merupakan tanaman tropis dan liar, mengkudu dapat tumbuh di tepi pantai hingga ketinggian 1500 m dpl (di atas permukaan laut), baik di lahan subur maupun marginal.
Penyebarannya cukup luas, meliputi seluruh kepulauan Pasifik Selatan, Malaysia, Indonesia, Taiwan, Filipina, Vietnam, India, Afrika, dan Hindia Barat.
Tanaman mengkudu berbuah sepanjang tahun. Ukuran dan bentuk buahnya bervariasi, pada umumnya mengandung banyak biji, dalam satu buah terdapat lebih dari 300 biji, tapi ada juga tipe mengkudu yang memiliki sedikit biji.
Bijinya dibungkus oleh suatu lapisan atau kantong biji, sehingga daya simpannya lama dan daya tumbuhnya tinggi. Dengan demikian, perbanyakan mengkudu dengan biji sangat mudah dilakukan.
Meningkatnya animo masyarakat dalam memanfaatkan mengkudu sebagai bahan perawatan, pencegahan, dan pengobatan penyakit menyebabkan komoditas ini banyak diminati. Sejak tahun 1998 di kawasan Jabotabek telah tumbuh sekitar 50 perusahaan pengolah buah mengkudu, baik perusahaan skala besar maupun skala rumah tangga.
Komoditas ini membuka peluang bisnis dari hulu sampai hilir bagi masyarakat lapisan bawah sampai atas. Diperkirakan nilainya telah mencapai puluhan miliar rupiah.
Produk olahan mengkudu berupa jus, ekstrak buah dalam kapsul, dan produk olahan mengkudu lainnya telah diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, beberapa negara Timur Tengah, dan Eropa.
Pengembangan produk olahan mengkudu juga meluas hingga ke industri kosmetik. Pemanfaatan mengkudu sebagai obat tradisional sebenarnya sudah sejak lama dikenal, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Pada tahun 100 SM penduduk Asia Tenggara berimigrasi ke kepulauan Polinesia dan membawa tanaman mengkudu sebagai tanaman obat.
Laporan tentang khasiat mengkudu sudah ada pada tulisan-tulisan kuno 2000 tahun yang lalu masa dinasti Han di Cina. Pada tahun 1860 penggunaan mengkudu sebagai bahan pengobatan alami mulai tercatat dalam literatur-literatur Barat.
Dalam pengobatan tradisional, mengkudu digunakan untuk obat batuk, radang amandel, sariawan, tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang ginjal, radang empedu, radang usus, sembelit, limpa, lever, kencing manis, cacingan, cacar air, sakit pinggang, sakit perut, masuk angin, dan kegemukan.
Hasil penelitian akhir-akhir ini mengungkapkan bahwa mengkudu dapat digunakan sebagai obat tumor dan kanker.
Hal tersebut membuat produk olahan buah mengkudu diproduksi secara luas dalam berbagai merek dengan klaim dapat mengobati berbagai jenis penyakit seperti tekanan darah tinggi, radang ginjal, radang empedu, disentri, liver, diabetes, cacingan, artistis, atherosklerosis, sakit perut, dan masuk angin.
Dengan adanya fakta-fakta tersebut maka mengkudu berpotensi dikembangkan sebagai pangan fungsional.
Morfologi Mengkudu
Tanaman mengkudu termasuk tanaman tahunan (parenial), berbatang kecil, dan berdaun lebar. Bagian tanaman mengkudu terdiri dari akar, batang, daun, buah, dan biji.
1. Akar
Akar tanaman mengkudu memiliki struktur perakaran tunggang yang menembus tanah cukup dalam. Akar cabang dan bulu akar tumbuh ke segala arah.
2. Batang dan Cabang
Batang dan cabang berbentuk bulat panjang, pada umumnya bengkok, berkulit kasar, dan berwarna coklat tua. Secara alamiah tinggi tanaman dapat mencapai kira-kira 6 meter. Cabang tanaman berdiameter 0,5 cm, berbuku-buku, dan dari tiap buku keluar sepasang daun berukuran 12 cm x 28 cm.
3. Daun
Daun mengkudu tumbuh berpasangan pada tiap buku atau cabang. Daunnya berwarna hijau tua, tidak berbulu, dan berbentuk oval dengan urat daun menyirip.
4. Bunga
Bunga tanaman mengkudu berukuran kecil, tumbuh di antara dua daun, dan berkelompok rapat manyatu, serta tersusun dalam tandan (bunga majemuk). Kumpulan bunga akan menghasilkan kumpulan buah berukuran kecil.
5. Buah
Buah mengkudu berbentuk bulat atau bulat panjang dengan ujung makin kecil dan tumpul, berbenjol-benjol, dan memiliki mata seperti buah nanas. Pada saat masih muda, buah berwarna hijau, semakin tua semakin kuning atau putih, dan setelah matang menjadi warna kecoklatan lembek dan berbau.
6. Biji
Biji mengkudu mengisi hampir 50% dari volume buah. Biji berbentuk oval, berukuran kecil, padat, berwarna coklat kehitaman. Buah mengkudu ada yang menghasilkan biji dan ada yang tidak berbiji. Mengkudu yang berkhasiat obat adalah mengkudu yang berbiji.
Ada dua jenis mengkudu, jenis yang pertama adalah Morinda citrifolia, mengkudu ini memiliki daun lonjong dan berwarna hijau mengkilap. Jenis kedua adalah Morinda elliptica, yang berdaun jorong atau ellips. Panjang daun umumnya 1,5-2 kali lebar daun jenis pertama.
Kedua jenis mengkudu ini termasuk ke dalam famili rubiaceae atau kopi-kopian, genus Morinda terdiri dari 80 spesies. Penyebarannya dari India sampai pulau-pulau kecil di samudra Pasifik. Morinda citrifolia mempunyai nama lain Morinda braceata. Jenis ini merupakan mengkudu yang paling terkenal di masyarakat luas, termasuk masyarakat Indonesia.
Kandungan Buah Mengkudu
Buah mengkudu mengandung berbagai senyawa yang penting bagi kesehatan. Hasil penelitian membuktikan buah mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya juga beragam seperti vitamin A, C, niasin, tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium, dan kalium.
Beberapa jenis senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah terpen, acubin, lasperuloside, alizarin, zat-zat antrakuinon, asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-zat skopoletin, damnakantal, dan alkaloid.
Dalam 100 gram buah mengkudu, menyimpan kandungan nutrisi sebagai berikut
- Kalori 167 kalori.
- Vitamin A 395,83 IU.
- Vitamin C 175 mg.
- Niasin 2,50 mg.
- Tiamin 0,70 mg.
- Riboflafin 0,33 mg.
- Besi 9,17 mg.
- Kalsium 325 mg.
- Natrium 335 mg.
- Kalium 1,12 mg.
- Protein 0,75 g.
- Lemak 1,50 g.
- Karbohidrat 51,67 g.
Manfaat Buah Mengkudu
Beberapa negara memanfaatkan buah mengkudu sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan. Beberapa penyakit tersebut antara lain gangguan mata, bisul, diabetes, demam, infeksi mulut dan gigi, gangguan rahim, hipertensi, TBC, disentri, anti-helmintik, ekspektoran, laksatif.
Setelah riset tentang mengkudu berkembang dan difokuskan pada komponen kimia yang dikandung mengkudu serta efek terapeutiknya terhadap berbagai macam penyakit, maka didapatkan berbagai khasiat mengkudu yang telah terbukti secara ilmiah.
Kandungan buah ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh yaitu merangsang produksi sel T, meningkatkan fungsi timus dan kelenjar tiroid, memiliki efek anti bakteri dan efek analgesik. Menormalkan tekanan darah yaitu melalui kandungan scopoletin yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan adanya arginin yang berfungsi dalam sintesis nitrik oksida (NO) suatu vasodilator.
Berikut penjelaan lebih rinci terkait manfaat buah mengkudu untuk kesehatan.
1. Mencegah dan memperbaiki kerusakan sel tubuh
Sel-sel dan jaringan tubuh bisa cepat rusak ketika tubuh sering terpapar radikal bebas yang berasal dari berbagai sumber, seperti asap rokok, polusi, racun, dan paparan radiasi atau sinar matahari berlebih.
Jika terlalu banyak terpapar radikal bebas, sel-sel tubuh akan cepat rusak dan hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Buah mengkudu diketahui dapat mengurangi kadar radikal bebas dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh akibat paparan zat tersebut.
Namun, untuk memaksimalkan manfaat buah mengkudu ini, Anda juga perlu menjalani gaya hidup sehat, yaitu dengan tidak merokok, mengurangi stres, rutin berolahraga, dan mencukupi waktu istirahat.
2. Menjaga kadar kolesterol dalam darah
Sebuah riset menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu atau jus buah mengkudu dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, sehingga baik untuk mencegah penumpukan kolesterol di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.
Efek ini diduga berkat kandungan zat antioksidan dan antiradang yang cukup tinggi pada buah mengkudu.
3. Mengurangi nyeri sendi
Buah mengkudu telah digunakan secara tradisional untuk meringankan nyeri dan meredakan peradangan di dalam tubuh. Ekstrak buah ini juga diketahui berkhasiat untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan pada sendi, misalnya pada penderita osteoarthritis.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Salah satu manfaat buah mengkudu yang juga tidak kalah penting adalah untuk memperkuat daya tahan atau sistem imunitas tubuh. Dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, tubuh bisa lebih kuat melawan bakteri dan virus penyebab penyakit sehingga Anda pun tidak mudah sakit.
5. Menurunkan kadar gula darah
Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol, lama-kelamaan bisa menyebabkan terjadinya diabetes tipe 2. Agar tercegah dari penyakit tersebut, Anda perlu menjalani gaya hidup sehat dengan membatasi konsumsi gula, berolahraga secara rutin, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran.
Sebuah riset menunjukkan bahwa buah mengkudu dapat menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil. Efek ini diduga berkat kemampuannya dalam meningkatkan efektivitas hormon insulin dalam mengatur kadar gula darah.
6. Menjaga berat badan tetap ideal
Sebuah penelitian skala kecil di laboratorium menunjukkan bahwa buah mengkudu bermanfaat dalam menjaga berat badan dan mencegah obesitas. Efek ini diduga berkat kemampuan buah mengkudu dalam mengurangi kolesterol dan lemak, serta meningkatkan metabolisme.
Namun, hingga saat ini, belum banyak riset yang menunjukkan efektivitas manfaat buah mengkudu tersebut pada manusia. Oleh karena itu, untuk menurunkan berat badan, Anda tidak bisa hanya mengandalkan buah mengkudu. Anda pun perlu rutin berolahraga dan menjalani diet sehat.
Selain berbagai manfaat di atas, masih ada banyak manfaat lain dari buah mengkudu, seperti mengontrol tekanan darah, mengurangi risiko kanker, mengurangi rasa mual, dan meningkatkan stamina tubuh. Sayangnya, berbagai klaim manfaat buah mengkudu tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.
Kondisi Tertentu
Namun ada beberapa orang dengan kondisi tertentu yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah mengkudu. Hal ini disebabkan mengonsumsi mengkudu dapat menimbulkan beberapa efek samping. Walaupun jarang terjadi, suplemen herba yang mengandung ekstrak buah mengkudu juga diketahui dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit perut, diare, pusing, dan sakit kepala.
1. Sedang hamil atau menyusui
Buah mengkudu tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena berisiko menimbulkan gangguan pada tumbuh kembang janin. Buah ini juga sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebih oleh ibu menyusui karena efeknya pada bayi yang diberi ASI belum diketahui dengan jelas.
2. Kadar kalium yang tinggi di dalam darah
Konsumsi buah mengkudu dapat meningkatkan kadar kalium di dalam tubuh, sehingga buah ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang mengalami hiperkalemia, yaitu tingginya kadar kalium di dalam darah.
Kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gejala, seperti kelelahan, mual, sulit bernapas, dan dada berdebar. Jika tidak diobati, hiperkalemia bisa menimbulkan komplikasi berupa gangguan saraf dan fungsi ginjal, serta gangguan irama jantung.
3. Penyakit ginjal
Buah mengkudu juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit ginjal. Hal ini dikarenakan konsumsi buah mengkudu berlebih atau dalam dosis tinggi bisa membuat ginjal lebih cepat rusak.
4. Gangguan pada organ hati
Berbagai jenis obat-obatan dan suplemen herba, termasuk suplemen buah mengkudu, bisa menimbulkan kerusakan organ hati atau penyakit hati. Efek ini lebih berisiko terjadi pada orang yang mengonsumsi buah mengkudu dalam jangka panjang atau secara berlebihan.
Selain itu, buah mengkudu juga bisa menimbulkan efek interaksi obat, apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu.