5 Jenis Ular Terbesar di Dunia, dari Anakonda Hijau sampai King Kobra
Buat sebagian orang, ular terkesan ganas, buas, menakutkan, atau mungkin menjijikan. Namun, tak sedikit juga yang justru terpesona dengan keanggunan warna dan liukan atau bahkan ukuran tubuhnya. Tetapi, satu hal yang pasti, hewan ini cukup berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
Sekilas tentang Ular
Ular adalah kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang secara ilmiah dikelompokkan dalam satu sub-ordo, yaitu Serpentes dan juga merupakan anggota dari ordo Squamata bersama dengan kadal.
Ular memang diperkirakan telah berevolusi dari kadal tanah sejak pertengahan zaman Jurassic (174,1 - 163,5 juta tahun yang lalu). Fosil ular tertua yang diketahui, Eophis underwoodi, yaitu ular kecil yang hidup di daratan Inggris selatan sekitar 167 juta tahun yang lalu.
Seiring waktu ular mengalami evolusi. Berdasarkan Reptil Database (2019) jumlah jenis ular di dunia mencapai 3.721 jenis yang terdiri dari 27 famili. Dari sekian jenis tersebut beberapa di antaranya memiliki ciri khas mencolok, salah satunya dalam hal ukuran tubuh.
Ular Terbesar di Dunia
Mengutip Pet Keen, Parade, dan A-Z Animals, berikut ular terbesar di dunia:
1. Green Anaconda
Green anaconda atau Anakonda hijau kerap dijuluki sebagai raja ular. Ular ini bisa tumbuh hingga lebih dari 29 kaki atau 8 meter dengan berat mencapai 550 pon. Dengan tubuh jumbo tersebut, Anakonda hijau telah beradaptasi dengan kehidupan air, membuat rumahnya di sungai dan rawa-rawa, karena berenang lebih mudah daripada menyeret tubuhnya di darat.
Anakonda hijau berasal dari Amerika Selatan, di mana ia adalah predator puncak. Dengan mengandalkan pengelihatan, penciuman, dan deteksi panas, hampir tidak ada hewan yang aman dari incaran ular ini. Meski demikian, ular ini umumnya memangsa babi hutan, burung, dan tapir.
Soal teknik memangsa, Anakonda hijau mengandalkan lilitan tubuh yang mempu meremas mangsanya sampai mati. Setelah melahap mangsa berukuran besar, Anakonda hijau bisa bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan tanpa makan.
Selain itu, Anakonda hijau dikenal karena kecenderungan kanibalisme mereka. Ukuran betina yang lebih besar menjadikan mereka kerap mendominasi dan memakan jantan yang lebih kecil.
2. Reticulated Python
Ular yang masuk dalam famili Pythonidae ini bisa tumbuh sampai sekitar 10 meter dengan berat 320 pon. Ular ini memiliki kulit mencolok dan indah sehingga sering diburu oleh pemburu liar dan dijual-belikan dengan harga selangit.
Ular Sanca batik ini memiliki ukuran rata-rata yang cenderung lebih panjang dari Anakonda hijau. Hanya saja, Anakonda hijau lebih lebar dan lebih kuat dibanding Reticulated pyhton.
Ular Sanca batik menggunakan penciuman dan infra merah untuk mencari mangsa, seperti tikus, babi hutan, rusa, dan burung. Seperti kebanyakan ular lainnya, mereka melilit mangsanya sampai kehabisan napas, kemudian menelan utuh tubuh mereka.
Perlu diketahui, ular ini dikenal agresif. Itulah kenapa mereka tidak populer sebagai ular peliharaan.
3. Amethystine Python
Python amethystine (Morelia amethistina) dapat tumbuh hingga panjang 27 kaki dan berat 33 pon. Ukuran betina biasanya lebih besar dari jantan.
Reptil ini hidup di Indonesia, Papua Nugini, dan Australia. Habitatnya meliputi hutan tropis, sabana, dan semak belukar. Status konservasi ular ini adalah least concern dengan populasi yang stabil.
Ular Sanca amethystine menggunakan taktik "duduk dan menunggu" untuk menangkap mangsa. Mereka akan diam dan menunggu di tempat di mana sisik mereka memungkinkan untuk berbaur dengan lingkungan, lalu menyerang dengan kecepatan tak terduga dan menerkam mangsa mereka yang malang.
Ular Sanca amethystine betina bertelur hingga 20 butir dalam satu musim. Meskipun tampaknya sedikit dibandingkan dengan spesies python lain yang dapat bertelur hingga 100 telur sekaligus, jumlah scrub python tetap stabil.
4. Burmese Python
Python Burma (Python bivitattus) adalah salah satu spesies ular terpanjang dan terbesar yang merayap di bumi ini. Ular asli Asia Tenggara ini memiliki panjang hingga 23 kaki dan berat mencapai 350 pon.
Ular Sanca burma ini menguasai segala medan. Ketika muda, mereka menjalani gaya hidup arboreal, terutama nongkrong di pohon. Namun, saat dewasa, dengan ukuran dan berat yang meningkat, mereka menjadi penghuni tanah.
Python burma tergolong perenang andal. Mereka mampu menahan napas hingga 30 menit selama berada di dalam air. Hal ini membuat mahluk air tidak aman dari ancaman predator tak berkaki ini.
Ular Sanca burma hidup menyendiri, hanya bertemu selama musim semi untuk kawin. Betina bertelur hingga 100 telur, yang membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengerami. Sayangnya, karena perburuan yang merajalela, ular ini dianggap sebagai spesies yang terancam punah.
5. King Kobra
Seekor King kobra (Ophiophagus hannah) sepanjang 5,54 meter pernah ditemukan di negara bagian Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya pada 1937. Namun, reptil berbisa dan berbahaya ini memiliki panjang rata-rata 3,7-4,6 meter.
Panjang tubuh mereka akan jelas terlihat ketika mereka merasa terancam atau perlu melihat di atas rerumputan atau semak yang tinggi. Mereka akan mengangkat bagian depan tubuh mereka sampai sekitar satu meter dari tanah.
Dalam posisi seperti ini, King kobra dapat mengejar musuh mereka sambil mendesis dan meratakan tulang rusuk leher sebagai taktik menakut-nakuti musuh mereka. Namun, walaupun menyeramkan, King kobra lebih sering melarikan diri daripada bertarung habis-habisan dengan musuhnya.