Sinopsis Novel Sang Pemimpi, Kisah Perjuangan Menggapai Mimpi

Destiara Anggita Putri
13 September 2022, 14:58
sinopsis novel sang pemimpi
Katadata
Ilustrasi, buku novel.

Bila Anda mendengar nama Andrea Hirata, yang terbersit di pikiran Anda pastilah kisah Laskar Pelangi, novel best seller yang telah melambungkan namanya seabagai penulis di Indonesia dam juga di kancah Internasional.

Andrea Hirata dan Laskar Pelang memang telah menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Walau demkian, bukan berati dirinya tidak memiliki karya lain yang tidak kalah fenomenalnya. Salah satu karyanya yang juga mengundang decak kagum, adalah Sang Pemimpi.

Ini merupakan sekuel dari novel Laskar Pelangi, novel ini menceritakan kisah persahatan masa remaja tiga orang pemuda, yaitu, Arai, Ikal, dan Jimbron. Terbit pada 2008, novel ini behasil masuk sebagai jajaran novel best seller dan telah berulang-kali dicetak.

Tidak hanya itu, karena kepopuleran novel ini, Sang Pemimpi pun juga diadaptasi menjadi film yang disutrdarai oleh Riri Riza. Film Sang Pemimpi ini dihiasi sederet aktor dan aktris populer, yakni Vikri Septiawan, Rendy Ahmad, Azwir Fitrianto, Maudy Ayunda, Mathias Muchus, dll.

Film ini pun telah memenangi beberapa penghargaan, salah satunya yaitu ‘The 3 Castles Award’ dalam Castellinara International Film Festival, Bellinzona, Switzerland.

Bila Anda tertarik untuk mengetahui novel ini lebih lanjut, simak sinopsis novel Sang Pemimpi berikut ini.

Sinopsis Novel Sang Pemimpi

Cerita novel Sang Pemimipi berpusat pada kehidupan tiga remaja SMA yang bernama Ikal, Arai, dan Jimbron. Ketiga remaja ini tinggal di Belitung dan bersekolah di SMA Negeri pertama Manggar. Untuk membiayai sekolahnya, mereka bertiga bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan.

Ikal adalah tokoh utama dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai seorang remaja dari keluarga miskin yang sangat mengidolakan H.Rhoma Irama. Ia juga senang mengutip kalimat dari lirik lagu penyanyi dangdut tersebut yaitu “Darah muda adalah darahnya para remaja”

Tokoh lain dalam novel ini adalah Arai yang digambarkan sebagai sosok yang paling cerdas di antara mereka bertiga. Tidak jauh berbeda dengan Ikal, Ia juga gemar mengutip kata-kata inspiratif yang ia temukan. Salah satunya adalah “Tak semua yang bisa dihitung bisa diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungakn bisa dihitung.”

Di balik sosoknya yang ceria, Ia memiliki kisah hidup yang menyedihkan. Ternaya, Arai yang merupakan saudara jauh dari Ikal telah menjadi yatim piatu sejak kelas 3 SD. Walau demikian, ia adalah sosok yang tabah. Bahkan, Arai lah yang menjadi sosok penghibur di kala Ikal dan ayahnya tengah bersedih.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...