Sinopsis Novel Imperfect, Kisah tentang Berdamai dengan Diri Sendiri

Destiara Anggita Putri
16 September 2022, 18:10
sinopsis novel imperfect
Unsplash
Ilustrasi, buku.

Apakah Anda pernah mengalami body shaming baik dari keluarga, teman-teman, atau bahkan dari orang lain? Atau mungkin Anda pernah merasa tersinggung mengenai komputer orang lain di media sosial tentang bentuk tubuh Anda? Bila Anda jawabannya iya, maka berarti novel ini sangat cocok bagi Anda. 

Begitu banyak orang khususnya wanita telah mengalami body shaming. Hal itu pula lah yang juga dialami oleh Meira Anastasia, istri dari komika dan sutradara Ernest Prakasa.

Oleh karena itu, di novel pertamanya ini, Meira membagikan kisah dan pengalaman nya berhadapan dengan body shaming. Selain itu, Meira juga menceritakan proses bagaimana ia pada akhirnya bisa menerima dan berdamai dengan dirinya  sendiri.

Begitu banyak buku self-help yang beredar di luar sana. Namun, di novel ini Anda bisa merasa lebih relate dan dekat dengan Meira karena semua yang ada di novel nya berasal dari pengalaman pribadinya sendiri. Bahasanya yang ringan dan santai juga akan membuat Anda lebih mudah memahami isi novel ini.  

Dengan kelebihannya tersebut, maka tidak mengherankan bila novel yang rilis pada tahun 2018 oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama ini melejit menjadi best seller. Bahkan, novel “Imperfect” juga telah diadaptasi menjadi film layar lebar yang disutradarai sendiri oleh suaminya dan tayang pada tahun 2019.

Banyak orang telah mengalami body shaming. Bila Anda salah satunya, maka Anda wajib membaca novel ini untuk membantu Anda agar lebih bisa menerima diri Anda sendiri. Berikut ini sinopsis novel Imperfect.

Sinopsis Novel Imperfect Karya Meira Anastasia

Novel ini dibuka dengan Meira yang tidak sengaja membaca komentar menyakitkan yang ada di Instagram suaminya. Komentar itu bertuliskan “Ternyata, orang cakep istrinya belum tentu cantik!” yang berujung menyusulnya komentar-komentar lain yang seolah mengiyakan komentar tersebut.

Membaca  komentar-komentar jahat tersebut, Meira langsung merasa tidak percaya diri  dengan kondisi tubuhnya. Apa yang dialami Meira sebenarnya bukanlah hal yang asing lagi.

Dengan banyaknya media atau iklan yang menampilkan perempuan dengan wajah cantik dan bentuk tubuh menarik saat ini, masyarakat secara tidak sadar menerapkan standar yang sama untuk para perempuan yang ada di sekitar mereka. Hal yang sama mereka terapkan pula pada para public figure beserta keluarganya seperti Meira yang merupakan istri dari Ernest Prakasa. 

Meira jelas tidak memenuhi standar kecantikan masyarakat, karena ia memiliki kulit sawo matang serta rambut pendek yang diwarnai abu-abu. Oleh karena itu, ia sering mendapat nyinyiran yang membuatnya sedih dan terpuruk.

Di novel ini, Meira menceritakan kisah dan pengalamannya dalam proses menemukan kebahagiaan. Bagaimana ia pada akhirnya bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan dirinya. Tak lupa pula ia tetap berusaha mengoptimalkan berbagai hal baik untuk kebahagiaan dirinya sendiri dan orang-orang yang dicintai.

Tak hanya menceritakan pengalamannya, di novel ini Meira juga membagikan workout tutorial nya yang bisa dipraktekkan di rumah. Tutorial ini juga dilengkapi dengan foto dan keterangan yang cukup detail sehingga bisa lebih mudah untuk dipraktekkan. 

Kutipan Penuh Motivasi Dari Novel Imperfect

Nevel “Imperfect” adalah sebuah buku yang menceritakan perjalanan dirinya dalam proses menerima diri sendiri. Novel ini juga berisikan berbagai macam kutipan sebagai hasil refleksi Meira atas segala hal yang telah terjadi dalam hidupnya. Berikut ini beberapa kutipan dari novel “Imperfect”  yang bisa Anda jadikan motivasi.

“Jangan pernah menganggap remeh candaan soal fisik. Karena untuk sebagian besar orang, itu sangat berpengaruh. Besaran pengaruhnya bisa berbeda-beda. Ada yang cuma mengganggu mood -habis baca komentar negatif, jadi kesel, terus kebawa jelek mood-nya seharian. Ada yang sampai depresi, bahkan menyakiti diri sendiri, karena merasa terlalu jelek untuk dicintai.” (hlm. 12)

“Meng-upgrade mindset jauh lebih penting daripada meng-upgrade fisik.  Sesempurna apapun fisik kita, kalau diam-diam mindset kita tetap meragukan dan menjatuhkan diri sendiri, kita akan tetap tersiksa.  Sometimes, we are own worst enemy!” (hlm 59)

“Itulah gunanya memperbaiki mindset, untuk siapa kita mau berubah.  Untuk kebaikan diri kita sendiri atau untuk orang lain?  Kalau untuk orang lain, ya capek banget sih pastinya.  Karena kita tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang.”  (hlm 56)

“Mendingan kita kasih waktu tubuh kita untuk berubah dengan proses.  Kalau bukan kita yang menyayangi tubuh kita, siapa lagi dong?  Kita berencana memakai tubuh kita sampai waktu yang lama, kan?  Jadi, mendingan kita rawat, kita sayang-sayang, biar tubuh juga sayang sama kita.  Jangan tiba-tiba menyerah dengan cara yang nggak benar.  Don’t punish your own body!” (hlm 104)

“Kita nggak bisa memuaskan semua orang.  Jadi aku memilih fokus pada mereka yang mau menerima aku apa adanya dan pada mereka yang memilih untuk memakai kacamata positifnya.  Karena hidup ini sudah terlalu berat untuk ditambah dengan segala macam kenegatifan.” (hlm 128)

Editor: Agung

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...