Review Buku Seni Bersikap Bodo Amat, Ubah Hidup Dengan Motivasi Ini
Menjalani hidup memang tidak mudah. Ada berbagai rintangan dan masalah yang pastinya harus Anda lalui untuk mencapai keinginan Anda. Seringkali masalah-masalah tersebut membuat Anda kehilangan motivasi dan semangat yang pada akhirnya membuat Anda merasa hidup tidak lagi bermakna.
Melihat permasalahan tersebut, Mark Manson, seorang blogger melalui bukunya “Seni Bersikap Bodo Amat” berusaha untuk memberikan solusi kepada pembaca dengan tips-tips yang tidak biasa.
Terbit pada tahun 2016, buku ini berhasil bertengger di jajaran buku terlaris di The New York Times dan Washington Post. Hingga Januari 2019, setidaknya 3 juta salinan buku ini laris terjual. Melihat popularitasnya, buku ini pun telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia.
Dilihat dari judul buku ini, mungkin Anda akan merasa sedikit bingung dan bertanya-tanya tentang isi buku ini. Walaupun judulnya demikian, bukan berarti Anda diminta untuk bersikap cuek begitu saja. Justru, buku ini ingin memberitahu Anda bahwa ada hal-hal dalam hidup yang tidak perlu dipersoalkan.
Bila Anda ingin belajar seni bersikap cuek, maka buku ini sangat tepat untuk Anda baca. Gagasan dan argumentasi yang tertulis secara logis dan terstruktur menurut Anda lebih mudah memahami isi buku ini dan menerapkanya dalam kehidupan Anda. Berikut ini review buku Seni Bersikap Bodo Amat.
Review Buku Seni Bersikap Bodo Amat
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, buku ini akan memberikan Anda tips-tips bagaimana bersikap “cuek” terhadap hal-hal tidak penting dan mulai fokus yang berdampak baik pada hidup Anda. Melalui buku ini, Mark akan membantu Anda menerapkannya melalui tiga seni.
Seni pertama adalah masa bodoh terhadap segala rintangan dan perjuangan yang harus dilalui untuk mencapai keinginan. Dalam seni ini, Mark menjelaskan alangkah baiknya Anda menghadapi dan menikmati saja segala rintangan tersebut karena hal itu pasti akan terjadi bila Anda hendak mencapai tujuan Anda .
Seni kedua adalah menemukan hal-hal penting. Melalui seni ini, Mark ingin memberitahu bahwa bila Anda dapat menemukan hal-hal yang penting dan memprioritaskannya maka akan lebih mudah bagi Anda untuk bersikap cuek terhadap hal-hal sepele
Seni ketiga adalah memilih dengan bijaksana. Sebagai penegasan terhadap seni sebelumnya, seni ini menjelaskan bahwa saat Anda telah beranjak dewasa, maka Anda mulai bisa memilih mana hal yang penting. Meskipun pilihan Anda tersebut berupa hal sederhana, setidaknya Anda merasa bahagia dengan kesederhanaan itu.
Kutipan Yang Menantang Pikiran dari Buku Seni Bersikap Bodo Amat
Menawarkan panduan dan motivasi hidup yang tidak biasa, sudah pasti buku “Seni Bersikap Bodo Amat’ terdapat banyak kutipan yang tidak pernah Anda pikirkan sebelumnya.
Ditulis dengan gaya bahasa yang berani, lugas, dan menantang pikiran, kutipan yang ada di buku ini akan membuat Anda banyak merenungi segala tindakan yang pernah Anda lakukan selama ini. Berikut ini beberapa kutipan diantaranya.
“Anjing paling mungil menggonggong paling keras.” Seseorang yang percaya diri tidak merasa perlu untuk membuktikan kalau dia percaya diri." (Halaman 5)
"Masa bodoh atau bodo amat artinya memandang tanpa gentar tantangan yang paling menakutkan dan sulit dalam kehidupan dan mau mengambil suatu tindakan." (Halaman 14)
"Bodo amat bukan berarti bersikap masa bodoh tentang apapun, yang dimaksud adalah bersikap masa bodoh terhadap kesengsaraan yang menghalangi tujuannya." (Halaman 18)
"Anda tidak akan bisa menjadi sosok penting dan mengubah hidup beberapa orang tanpa menjadi bahan candaan dan tertawaan bagi orang lain terlebih dahulu. Tidak akan bisa. Masa bodoh kemanapun Anda pergi, akan ada 300 kilogram kesulitan yang menanti Anda. Dan itu tidak apa-apa. Intinya adalah bukan menghindari kesulitan tapi menemukan hal sulit yang bisa Anda hadapi dan nikmati." (Halaman 19)
"Untuk bisa mengatakan “bodo amat” pada kesulitan, pertama-tama Anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan." (Halaman 19)
"Emosi negatif adalah suatu panggilan untuk bertindak. " (Halaman 39)
"Pengambilan keputusan berdasar intuisi emosional, tanpa dibantu penalaran agar tetap pada jalurnya, biasanya membuat sesak di akhir. Apakah Anda tahu siapa yang menyandarkan seluruh hidup pada emosinya? Balita. Dan anjing. Anda tahu selain balita dan seekor anjing? Tahi di karpet." (Halaman 40)
"Sebuah peningkatan dan pertumbuhan pribadi muncul berkat adanya sebuah kesadaran sederhana. Kesadaran itu adalah bahwasanya, kita secara pribadi bertanggung jawab atas segala hal dalam hidup kita, tak peduli seperti apa kondisi di luar diri kita." (Halaman 111)