Mengenal Eksim kulit, Penyebab, Gejala, Hingga Cara Pengobatannya
Eksim merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut penyakit gangguan pembengkakan pada kulit. Gangguan kulit ini juga disebut sebagai dermatitis.
Munculnya eksim memiliki banyak penyebab, umumnya penyakit ini muncul sebagai reaksi alergi pada kulit. Gejala eksim adalah timbulnya warna kemerahan, ruam, dan rasa gatal.
Dilansir dari laman Halodoc.com, eksim ringan akan menimbulkan rasa kurang nyaman dan mengganggu penampilan. Namun, eksim berat yang tidak ditangani dapat berujung pada infeksi.
Eksim bukan penyakit yang menular dan sejauh ini penyebabnya belum diketahui. Kemungkinan besar terjadi akibat adanya faktor genetik dan lingkungan.
Seseorang yang mengidap demam dan asma biasanya juga memiliki penyakit ini. Penyakit yang disebut dermatitis ini juga dapat menjadi penyakit yang dapat bertahan lama.
Penyebab Eksim
Dikutip dari laman docdoc.com, para ahli percaya bahwa penyebab eksim adalah ketidakmampuan kulit dalam melakukan perbaikan terhadap kerusakan, sehingga kulit menjadi rawan terhadap kuman dan bakteri. Mereka menyatakan bahwa ketidakmampuan ini disebabkan oleh mutasi pada sebuah gen bernama filaggrin.
Untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan, kulit membutuhkan sepasang filaggrin. Sementara orang-orang dengan eksim hanya memiliki satu filaggrin.
Dermatitis juga dikaitkan dengan respon imun yang terlalu aktif terhadap suatu iritan. Gejala pada eksim merupakan respon tubuh terhadap suatu iritasi, sehingga menimbulkan kekambuhan dan ruam.
Eksim juga umumnya terjadi pada keluarga dengan riwayat asma dan alergi. Walaupun penyebabnya belum dapat dipastikan, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu eksim, yaitu:
- Stress
- Rasa panas dan keringat berlebih
- Rasa dingin dan iklim kering
- Kulit kering
- Kontak dengan bahan-bahan kasar dan iritan seperti sabun dan kain sintetis
- Demam atau infeksi saluran nafas atas
Gejala Eksim
Semua orang dapat mengalami eksim tanpa terkecuali, dari orang dewasa hingga anak-anak. Gejalanya pun dapat muncul sejak seseorang usianya sudah di atas dua tahun.
Eksim bisa menghilang seiring bertambahnya usia, tetapi juga bisa menjadi penyakit seumur hidup. Gejala eksim paling umum yang dapat timbul saat gangguan ini terjadi adalah:
- Kulit yang menjadi kering dan bersisik.
- Kulit yang memerah.
- Terasa gatal.
- Luka yang terbuka atau berkerak.
Gejala Eksim pada Bayi
Saat gangguan kulit ini terjadi pada bayi yang usianya di bawah dua tahun, beberapa gejala yang timbul, antara lain:
- Timbulnya ruam di kulit kepala dan pipi.
- Ruam yang menggelembung sebelum mengeluarkan cairan.
- Ruam yang menimbulkan rasa gatal sehingga tidurnya terganggu.
Gejala eksim untuk anak diatas 2 tahun
Gejala yang timbul saat masalah ini terjadi pada anak berusia dua tahun ke atas dapat berbeda dengan bayi. Berikut beberapa gejalanya:
- Ruam terlihat pada lipatan siku atau lutut.
- Ruam muncul di leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, hingga bokong.
- Terjadinya penebalan kulit yang akhirnya berkembang menjadi gatal permanen.
- Anak yang mengalami masalah ini sebelum usianya lima tahun memiliki kemungkinan tidak menunjukkan gejalanya lagi saat memasuki masa remaja.
Gejala eksim pada orang dewasa
Saat masalah ini terjadi pada orang dewasa, berikut beberapa gejala yang ditimbulkan:
- Ruam dengan sisik yang lebih parah.
- Ruam timbul pada lipatan siku atau lutut.
- Ruam dapat menutupi sebagian besar tubuh.
- Kulit yang sangat kering pada area yang terserang.
- Ruam yang gatal secara permanen.
- Mengalami infeksi kulit.
Tampilan kulit yang terserang gangguan ini tergantung dari seberapa sering digaruk dan terjadinya infeksi pada kulit. Menggaruk dan menggosok lebih sering dapat menimbulkan iritasi, peradangan, dan membuat rasa gatal lebih parah.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Eksim
Dipercaya jika gangguan ini berkembang dari kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Selain itu, anak-anak lebih rentan untuk mengalami masalah ini dibandingkan orang yang lebih tua.
Anak yang kedua orang tuanya memiliki kondisi ini, risikonya untuk mengalami hal yang sama lebih tinggi. Beberapa faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya eksim adalah:
Iritasi
Segala hal yang dapat menyebabkan iritasi, termasuk sabun, deterjen, sampo, desinfektan, dan lain-lain.
Alergen
Tungau debu, hewan peliharaan, serbuk sari, dan segala hal yang dapat menyebabkan eksim, atau disebut juga eksim alergi.
Mikroba
Eksim juga bisa disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus, virus, dan jamur tertentu.
Suhu panas dan dingin
Cuaca yang sangat panas dan sangat dingin, kelembapan tinggi dan rendah, dan keringat akibat olahraga juga dapat menyebabkan eksim.
Makanan
Produk susu, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, produk kedelai, dan gandum dapat menyebabkan gangguan kulit ini pada beberapa orang.
Stres
Hal ini bukanlah penyebab langsung dari eksim, tetapi dapat memperburuk gejalanya.
Hormon
Wanita mungkin mengalami peningkatan gejala eksim ketika kadar hormonnya berubah, seperti selama kehamilan dan pada titik-titik tertentu dalam siklus menstruasi.
Pengobatan Eksim
Sayangnya, belum ada obat yang dapat mengatasi eksim. Perawatan terhadap kondisi ini bertujuan untuk menyembuhkan kulit yang terserang serta mencegah gejalanya. Pengobatan yang dapat dilakukan berdasarkan berbagai faktor yang diduga menyebabkan eksim.
Pengobatan Eksim ala Rumahan
Ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi eksim, yaitu:
- Mandi dengan air hangat.
- Mengoleskan pelembap setelah mandi.
- Menggunakan pelembap setiap hari.
- Memakai katun dan kain lembut.
- Menghindari bahan pakaian yang kasar, gatal, serta pakaian yang ketat.
- Menggunakan pelembap udara dalam cuaca yang kering atau dingin.
- Menghindari pemicu terjadinya eksim.
Pengobatan Medis
Selain pengobatan rumahan, ada juga beberapa pengobatan medis yang bisa dilakukan, seperti:
- Penggunaan antihistamin
Metode ini dapat meredakan eksim yang diinduksikan oleh alergi. Namun, perlu diperhatikan jika obat ini dapat menyebabkan kantuk jika dikonsumsi secara oral. Dokter kerap menyarankan untuk menggunakan obat secara topikal.
- Penggunaan kortikosteroid oles
Obat ini dapat digunakan untuk menekan peradangan akibat eksim. Namun, pengobatan seperti steroid sebaiknya hanya digunakan di daerah yang mengalami peradangan dan tidak untuk area lain, terutama area luka dan wajah.
- Penggunaan pelembap kulit
Pilih pelembap yang benar-benar sesuai dengan kondisi kulit. Cobalah lebih sering mengoleskannya untuk menghindari masalah kulit yang lebih meluas.
Kapan Harus ke Dokter?
Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi tanda seseorang terserang eksim dan perlu segera menghubungi dokter, seperti:
- Terlihat tanda-tanda mengalami infeksi, seperti demam, kemerahan, kehangatan, nanah, atau lecet.
- Eksim pada kulit tiba-tiba berubah atau memburuk.
- Perawatan yang dilakukan tidak kunjung berhasil.
- Kehilangan waktu tidur atau aktivitas harian yang terganggu.
- Kulit terasa sakit.
Apakah Eksim Berbahaya?
Pada umumnya eksim ringan atau yang sudah ditangani dengan baik tidak membahayakan. Namun apabila sering menggaruknya, dapat menyebabkan luka terbuka yang beresiko mengalami infeksi. Kulit eksim yang terlalu sering digaruk, akan membuat area kulit tersebut menjadi retak, terbuka, dan mempermudah bakteri atau virus masuk ke dalam lapisan kulit.