Anggap Ahok Bersih, Luhut Heran Ada Penolakan di BUMN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan heran dengan kelompok orang yang menolak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi pimpinan BUMN. Luhut menganggap Ahok merupakan orang baik dan bersih.
"Bila orang baik mau masuk tapi tidak disetujui, (orang yang menolak itu) perlu dipertanyakan. (Ahok) itu mau bikin lurus dan bersih ya, tidak mau dibersihkan," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat (15/11) malam.
Sebelumnya Luhut pun menganggap Ahok memiliki kinerja yang bagus. Luhut menganggap Ahok layak bila menjabat pimpinan di salah satu BUMN. “Dia kerjanya bagus, kerjanya boleh,” kata Luhut.
(Baca: Luhut Anggap Ahok Layak Jadi Petinggi BUMN)
Ahok bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (13/11) di kantor Kementerian BUMN. Dia menyatakan diminta Erick untuk menduduki jabatan di salah satu perusahaan plat merah. "Intinya kami bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan di salah satu BUMN. Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu," kata Ahok usai bertemu Erick.
Usai pertemuan itu, Ahok disebut-sebut bakal menjadi komisaris di Pertamina. Merespons kabar tersebut, serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak bila Ahok menjadi pimpinan lembaga tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir memiliki alasan khusus menawarkan Ahok sebagai petinggi di perusahaan pelat merah. Erick membutuhkan figur yang menjadi pendobrak di BUMN.
(Baca: Ketum Golkar Minta Ahok Mundur dari PDIP jika Jabat Komisaris BUMN)
"Kami harapkan ada perwakilan yang memang punya track record pendobrak. Tidak artinya salah dan benar, tapi untuk mempercepat hal-hal yang sesuai arahan," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11).
Erick menyebut salah satu alasan dipilihnya figur pendobrak yakni untuk untuk menekan impor energi. Selain itu, membuka lapangan kerja dengan cara bermitra dengan pihak lain.
Biarpun begitu, dia belum menjelaskan posisi yang akan ditempati Ahok. Dia pun enggan menjawab peluang Ahok dalam memimpin BUMN energi. "Belum tahu, nanti kita lihat," katanya.
(Baca: Erick Thohir Mengaku Butuh Sosok Ahok sebagai Pendobrak di BUMN)