Kasus Corona Bertambah, Kebutuhan APD Melonjak 10.000 Potong per Hari
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Ibu Kota mencapai 10.000 potong per hari. Kebutuhan APD meningkat dua lipat seiring dengan bertambahnya kasus virus corona.
Anies mengatakan, pada minggu lalu, kebutuhan APD Jakarta masih sekitar 5.000 per hari. Namun saat ini, kebutuhan APD meningkat menjadi 10.000 per hari.
Kebutuhan alat ini meningkat pesat karena tingginya aktivitas tim puskesmas dan laboratorium. Selain itu, APD juga dibutuhkan kegiatan petugas pemakaman dan petugas ambulans.
(Baca: Pasien Corona Melonjak, Anies Sebut Jakarta Kekurangan 170 Ventilator)
"Jadi secara umum memang kebutuhan APD terpenuhi, namun kebutuhan juga meningkat signifikan. Ke depan, kita harus bersiap kebutuhan lebih tinggi dibanding sekarang," katanya dalam rapat bersama Timwas Penanggulangan Covid-19 DPR RI di Jakarta, Kamis (16/4).
Menurut dia, para petugas yang melakukan kontak langsung dengan masyarakat yang terindikasi atau positif terinfeksi virus corona berisiko tertular sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah sudah seharusnya menjamin keselamatan mereka dengan menyediakan APD yang memadai.
Tak hanya itu, untuk mencegah risiko penularan dari petugas medis pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas berupa hotel dan alat transportasi sehingga mereka tidak melakukan kontak fisik atau interaksi sosial dengan banyak orang.
"Kami menyiapkan hotel khusus bagi tenaga kesehatan, agar tidak perlu pulang ke rumah sehingga keluarga lebih aman dan nyaman karena potensi penularan selalu ada, termasuk untuk transportasi," kata Anies.
(Baca: Tes Massal 45.227 Orang di Jakarta, Hasilnya 3,5% Positif Covid-19)
Untuk mengantisipasi kelangkaan APD, sejumlah perusahaan swasta juga kini mulai memproduksi massal APD. Salah satunya, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang menargetkan dapat memproduksi 100 juta potong masker dan 10 juta APD baju hazmat per bulan.
Vice Chief Executive Officer Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto mengatakan, saat ini perusahaan mampu memproduksi 1 juta potong masker per hari yang terdrii dari beragam jenis, baik masker kain biasa, masker dengan lapisan anti virus, anti mikroba dan anti-air.
Produksi jenis tersebut menurutnya akan ditingkatkan dari 30 ribu potong per hari menjadi 100 ribu potong mulai pekan depan. "Kami berupaya all out mencoba memberikan sumbangsih kepada negara dengan memproduksi APD," kata Anne kepada katadata.co.id, Selasa (14/4).
Hingga 16 April 2020, jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta telah mencapai 2.670 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 202 orang dinyatakan sembuh dan 248 orang meninggal dunia.
DKI Jakarta menyumbang lebih dari 50% kasus corona nasional. Secara keseluruhan, jumlah kasus corona di Indonesia telah mencapai 5.516 orang, yang mana 548 orang sembuh dan 496 orang meninggal dunia.