Pandemi Corona Hambat Digitalisasi SPBU Pertamina
Pertamina berupaya menyelesaikan program digitalisasi SPBU pada pertengahan tahun ini. Namun, upaya tersebut terhambat penyebaran Covid-19 yang semakin luas di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan program digitalisasi SPBU tidak bisa lagi dilaksanakan secara masif. Sebab, pihaknya harus menjaga keselamatan dan keamanan pekerja dari virus corona.
Pertamina harus menerapkan protokol pencegahan virus corona secara ketat selama pengerjaan digitalisasi SPBU. “Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi prioritas utama pada saat ini, agar bisa secepatnya berakhir sekaligus menjaga keselamatan dan keamanan para pekerja,” kata Fajriyah dalam siaran pers pada Rabu (15/4).
Biarpun begitu, menurut Fajriyah, perusahaan akan berupaya menyelesaikan digitalisasi SPBU di seluruh Indonesia pada tahun ini. Proses digitalisasi SPBU, lanjut dia, telah mencapai kemajuan cukup signifikan.
(Baca: BPH Migas Andalkan Pertamina untuk Tekan Penyelewengan BBM Bersubsidi)
Pertamina telah menyelesaikan survei di seluruh Indonesia dengan jumlah 5.518 SPBU. Sebanyak 4.410 SPBU atau hampir 80% sudah instalasi sistem IT.
Selanjutnya, ada 1.458 SPBU atau 81% yang telah terpasang Automatic Tank Gauge (ATG). Dari instalasi tersebut akan dilanjutkan proses integrasi agar data bisa dipantau melalui dashboard.
Menurut Fajriyah, program digitalisasi SPBU merupakan upaya Pertamina untuk meningkatkan layanan kepada konsumen. "Sehingga bisa memantau ketersediaan dan stok BBM di setiap wilayah, stok dan penjualan BBM, transaksi di SPBU, serta meningkatkan pengawasan penyaluran BBM,” ujarnya.
Fajriyah menambahkan, sistem digital dari seluruh proses penyediaan BBM di SPBU telah terpantau dengan baik. Selain itu, dan data tersebut dapat diakses secara langsung oleh sejumlah pihak berwenang seperti Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan BPH Migas.
Digitalasi SPBU menjadi bagian dari program digitaliasi Pertamina yang akan dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Digitalisasi juga dilanjutkan pada TBBM, kapal pengangkut, kilang bahkan hingga sumur pengeboran.