Luhut Sebut Besaran Bantuan Tunai Untuk Warga Miskin Masih Dikaji
Menteri Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah tengah mengkaji besaran bantuan langsung tunai (BLT) yang akan diterima warga miskin yang terdampak pandemi corona atau Covid-19.
"Intinya tuh begini, Presiden (Joko Widodo) selalu berpikiran orang susah itu jangan ditambahin susah lagi. Karena mungkin beliau pernah mengalami keadaan susah waktu masa kecil," kata Luhut di Jakarta, Selasa (31/3).
Menurut dia, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan tengah memfinalisasi skema pemberian BLT sebagai salah satu stimulus bagi masyarakat yang dirugikan akibat bencana ini. Rencananya bantuan tersebut akan diberikan kepada 40% warga miskin yang paling berhak mendapatkannya.
"Sekarang Bu Sri Mulyani sedang menghitung BLT ini apakah nantinya akan diberikan pada 40% atau 20% warga miskin sedang dihitung dengan cermat," kata Luhut.
(Baca: Pemerintah Siapkan Insentif Pajak dan Stimulus KUR Senilai Rp 70,1 T)
Dengan adanya bantuan tersebut, Luhut berharap masyarakat akan mengurangi aktivitas di luar rumah dan mematuhi pembatasan interaksi sosial dan interaksi fisik untuk memutus rantai penularan virus corona.
Pasalnya, saat ini pemerintah tengah fokus menghentikan lonjakan jumlah pasien positif virus corona yang dirawat di rumah sakit sehingga seluruh pasien dapat ditangani secara medis dengan baik. "Penularan itu sangat kental kalau kita tidak melaksanakan social distancing atau jaga jarak dengan baik," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah berencana memberikan BLT kepada dua kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi corona yakni warga miskin, dan pekerja informal seperti pengemudi ojek online.
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, ada 40% rumah tangga termiskin di Indonesia atau sekitar 29,3 juta. “Kami akan alokasikan dalam bentuk bantuan langsung tunai,” kata dia di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/2).
(Baca: Rincian Lengkap Bantuan Sosial Pemerintah selama Pandemi Corona)
Jumlah masyarakat termiskin itu mengacu pada data Kementerian Sosial. Pembagian BLT akan dilakukan bertahap. Pada tahap awal, bantuan langsung tunai diberikan kepada 15,2 juta orang.
Angka tersebut berdasarkan data penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT). “Ada 14,1 juta masyarakat sedang dihitung kembali untuk BLT masyarakat termiskin," kata Susiwijono.