Bebas Corona, 188 WNI Awak Kapal Pesiar World Dream Dijemput TNI AL
Sebanyak 188 warga negara Indonesia (WNI) yang berkerja di kapal pesiar World Dream dipulangkan, dijemput oleh kapal TNI Angkatan Laut. Operasional kapal pesiar asal Hong Kong ini dihentikan seiring merebaknya wabah virus corona, COVID-19.
"Kami lepas jangkar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan untuk memindahkan para awak ke kapal TNI AL," kata Michael Goh selaku President of Dream Cruises, Minggu (23/2).
Sebagai tindakan pencegahan tambahan, otoritas dari pemerintah Indonesia juga akan mengimplementasikan pemeriksaan kesehatan dan prosedur observasi bagi anggota kru berkebangsaan Indonesia yang dipindahkan.
Michael Goh menyebutkan Dream Cruises telah mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional kapal pesiar World Dream dari Hong Kong sejak 9 Februari 2020.
(Baca: Kekhawatiran Meningkat Seiring Lonjakan Kasus Corona di Luar Tiongkok)
Terkait hal itu, Departemen Kesehatan Hong Kong mengonfirmasi bahwa semua penumpang dan anggota kru yang berlayar pada pelayaran terakhir telah melalui pemeriksaan kesehatan ekstensif dan pemeriksaan suhu tubuh.
Semua sampel yang diambil dari anggota kru menunjukkan hasil negatif virus corona dan kapal pesiar tersebut telah mendapatkan sertifikasi bebas virus mematikan tersebut dari Departemen Kesehatan Pelabuhan di Hong Kong.
Semua penumpang yang telah meninggalkan kapal pesiar pada pelayaran terakhir tanggal 9 Februari 2020 tidak menunjukkan gejala yang terkait dengan infeksi COVID-19 sampai saat ini.
"Kami bermaksud memberikan penegasan bahwa perusahaan telah memelihara standar kebersihan dan sanitasi tertinggi bagi armada perusahaan dan berkomitmen untuk menjaga kesehatan semua penumpang dan anggota kru," papar Michael Goh.
(Baca: Dampak Corona, IMF Ramal Laju Ekonomi Tiongkok Terendah dalam 30 Tahun)
Sebagai hasilnya, belum ada laporan mengenai kasus infeksi COVID-19 di antara para tamu dan anggota kru selama berada di atas kapal pesiar serta tidak ada penularan penyakit melalui kapal pesiar milik Dream Cruises.
Dengan penghentian operasional sementara ini sejak 9 Februari 2020, tidak ada satu penumpangpun yang berada di atas kapal pesiar. Hal ini merupakan persiapan awal untuk menyambut kegiatan operasional selanjutnya serta mengantisipasi aktivitas dry-dock.
Dream Cruises bekerja sama dengan otoritas regional untuk melakukan fasilitasi perpindahan dan pemulangan para anggota kru pada berbagai belahan dunia mengingat kebangsaan anggota kru yang beraneka ragam, jelas Michael Goh.
(Baca: Wabah Corona Ganggu Operasional Pabrik Ponsel Samsung di Korea Selatan)