Lippo Bantah Ribuan Buruh asal Tiongkok Bekerja di Proyek Meikarta
Grup Lippo yang merupakan pengelola Meikarta membantah tundingan anggota DPRD Bekasi yang menyebutkan ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok bekerja secara ilegal. Direktur Komunikasi Lippo Group Danang Kemayan Jati menyebutkan jumlah TKA yang bekerja di Meikarta sebanyak 86 orang sementara pekerja lokalnya berjumlah 5.000 orang.
"Status pekerja WNA yang dipekerjakan di Meikarta minimal supervisor atau key specialist," kata Danang di Bekasi, Rabu (12/2) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Budiyanto kepada beberapa media menyatakan menduga ribuan TKA ilegal asal Tiongkok bekerja di proyek apartemen Meikarta. Kecurigaan Budiyanto bermula saat dirinya turut dalam kegiatan memeriksa pekerja asing di kawasan itu sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
(Baca: Lippo Targetkan 62 Tower Apartemen Meikarta Topping Off Tahun Depan)
Budiyanto mendatangi lokasi bersama perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas Kesehatan, didampingi polisi dan Kodim. Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi terdapat 267 TKA asal Tiongkok yang bekerja di proyek Meikarta. Namun, pengelola menyatakan hanya tujuh TKA yang bekerja di proyek mereka.
Sementara laporan dari masyarakat mencapai ribuan orang buruh asal Tiongkok yang bekerja membangun 15 menara Meikarta. "Nah berdasarkan informasi terpercaya ada 200 orang per tower. Coba saja, 15 tower kali 200 orang per tower jadi bisa 3.000-an orang pekerja," kata Budiyanto dikutip dari Kompas.com.
Membantah tudingan Budiyanto, Danang menjelaskan seluruh TKA yang dipekerjakan di proyek Meikarta direkrut oleh jasa kontraktor bernama China Contractor. Danang menegaskan seluruh TKA yang bekerja di Meikarta sudah memiliki izin resmi sesuai dengan Undang-Undang. Pihaknya menempatkan prioritas tinggi kepada semua kontraktor atas keselamatan kerja.
Dia menyebut Grup Lippo dalam membangun Meikarta merekrut sebanyak 5.000 pekerja lokal yang bekerja sebagian besar merupakan warga Bekasi dan sisanya merupakan pekerja dari luar daerah Bekasi.
(Baca: Lippo Jual Pejaten Village dan Binjai Supermall Rp 1,28 Triliun)
Terkait pemeriksaan virus corona, Danang menyatakan seluruh pekerja di lokasi proyek Meikarta terbebas dari virus yang bernama Covid-19 tersebut. Dia juga menyatakan seorang TKA yang meninggal di area proyek itu beberapa hari lalu bukan akibat virus berbahaya tersebut.
"Dia bukan karyawan Meikarta melainkan karyawan kontraktor dan sudah dievakuasi pihak berwajib. Kematiannya disebabkan oleh kecelakaan kerja, bukan karena virus corona," ujar Danang.