DKPP Anggap Ketua KPU Biarkan Wahyu Setiawan Langgar Kode Etik
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menyoroti Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman dan komisioner lain yang dianggap membiarkan tindakan Wahyu Setiawan bertemu peserta pemilu di luar kantor penyelenggara pemilu itu. Wahyu resmi dipecat sebagai Komisioner KPU pada sidang etik DKPP hari Kamis (16/1).
Ia terciduk operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi lantaran meminta uang Rp 900 juta guna membantu kader PDI Perjuangan Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat mekanisme pergantian antar waktu (PAW).
“Ketua dan anggota KPU terkesan melakukan pembiaran tanpa berusaha mencegah pertemuan teradu dengan peserta pemilu di luar kantor KPU,” Anggota Majelis Sidang DKPP Ida Budhiati saat sidang di DKPP, Jakarta, Kamis (16/1).
(Baca: Ketua KPU: Kasus Suap Wahyu Setiawan adalah Masalah Pribadi)
Ida juga mengingatkan Ketua KPU Arief Budiman dan anggota lainnya agar sistem pengendalian internal KPU berjalan efektif sesuai Peraturan KPU No. 8 Tahun 2019. Ini penting lantaran tindakan Wahyu merupakan pengkhianatan terhadap demokrasi.
“Meruntuhkan kemandirian, kredibilitas, dan integritas penyelenggara pemilu,” katanya.
Beberapa hal disampaikan Wahyu saat sidang etik yang dimulai hari Rabu (15/1) kemarin. Ia mengatakan sempat meminta Arief untuk menghubungi Harun Masiku guna menjelaskan bahwa keinginan PDIP mengganti anggota dewan antar waktu tak bisa dilakukan.
Namun Arief mengatakan dirinya merasa tak pernah diberitahu koleganya untuk berkomunikasi dengan Harun. Dia menjelaskan tak pernah menghubungi orang per orang untuk mengabari soal PAW.
“Jadi bukan hal yang harus dibahas detail, karena surat ini sudah kami siapkan jawabannya (alasan permohonan PDIP tidak diterima),” kata Arief.
(Baca: Alasan Sodorkan Harun Masiku, Politisi PDIP: Rahasia Dapur Hasto)
Wahyu juga sempat ditanya DKPP mengenai kata-kata ‘siap mainkan’ ke mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina. Tio yang juga caleg PDIP Provinsi jambi ini ikut diciduk dalam kasus itu lantaran diduga ikut melobi Wahyu.
Dia menjelaskan kata-kata tersebut bukan dimaksudkan untuk meminta uang pelican, namun untuk memproses surat permohonan secara cepat dan sesuai ketentuan. “Konteksnya bukan uang,” kata Wahyu.