Tiongkok Masuk Laut Natuna, Jokowi: Tak Ada Tawar-menawar Kedaulatan
Presiden Joko Widodo angkat bicara terkait konflik Indonesia-Tiongkok di wilayah Laut Natuna Utara. Menurut Jokowi, tidak ada negosiasi terkait persoalan tersebut.
“Tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1).
Ia juga menilai pernyataan yang diberikan para menterinya terkait sengketa Laut Natuna Utara sudah tepat. “Yang berkaitan dengan Natuna, saya kira seluruh statement yang disampaikan sudah sangat baik,” ujar Jokowi.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sebelumnya menyampaikan bahwa Indonesia tak akan bernegosiasi terkait kapal-kapal Tiongkok yang berlayar di Laut Natuna Utara. Kapal-kapal tersebut dinilai telah melangga ketetapan United Nations Convention for The Law of The Sea (UNCLOS) atau konvensi Hukum Laut PBB pada 1982.
(Baca: Ogah Langgar Hukum Internasional, TNI Tak Ladeni Provokasi Tiongkok )
Pemerintah pun menegaskan akan mengusir kapal-kapal Tiongkok jika masih berlayar di Laut Natuna Utara. “Itu daerah kedaulatan kita dan kedaulatan itu harus dijaga oleh kita bersama sebagai bangsa,” kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Senin (6/1).
Namun, ia menegaskan tindakan ini bukan berarti Indonesia tengah berperang dengan Tiongkok. Hubungan kedua negara saat ini tetap terjalin baik. “Urusan hubungan dagang, perekonomian, hubungan kebudayaan, hubungan apa pun dilanjutkan seperti biasa,” kata Mahfud.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta agar sengketa Indonesia-Tiongkok di Laut Natuna Utara tidak dibesar-besarkan. Pemerintah juga harus menginstrospeksi diri terkait masalah ini.