Anggaran Belanja Modal Pertamina EP Naik 18% Tahun Depan
Presiden Direktur Pertamina EP (PEP) Nanang Abdul Manaf mengatakan perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar US$ 784 juta atau sekitar Rp 10,96 triliun pada 2020. Anggaran tersebut meningkat 18,6% jika dibandingkan dengan proyeksi realisasi tahun ini yang sebesar US$ 661 juta atau Rp 9,24 triliun.
Nanang menjelaskan, dana tersebut di antaranya akan digunakan untuk kegiatan pengeboran sumur. Namun, ia belum memerinci jumlah sumur yang akan dibor tahun depan. "Untuk pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan, project, dan fasilitas produksi," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (20/12).
Adapun proyeksi realisasi belanja modal tahun ini yang sebesar US$ 661 juta di bawah target yang sebesar US$ 669 juta. Beberapa waktu lalu, Nanang menjelaskan, target diperkirakan tak tercapai lantaran pengeboran beberapa sumur diundur ke tahun depan. Tahun ini, PEP menargetkan pengeboran 100 sumur pengembangan.
(Baca: Capai Target Produksi Migas, Pertamina EP Raup Laba Rp 8,44 Triliun)
"Beberapa sumur carry over ke 2020 karena masalah tumpang tindih lahan," kata dia. Tumpang tindih lahan terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Namun, ia memastikan, perusahaan akan terus bekerja keras bisa agar mendekati target.
Dari segi target produksi migas, PEP optimistis dapat tercapai. Sebab, produksi minyak perusahaan hingga November 2019 telah mencapai 82.396 barel minyak per hari (bopd) atau 101% dari target tahun ini.
Sedangkan produksi gas PEP sebesar 957 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau 99% dari target 2019. "Pencapaian target produksi baik minyak maupun gas didukung oleh rangkaian eksekusi program kerja yang terintegrasi serta sesuai dengan tatanan waktu,” ujar Nanang.
Dengan produksi migas tersebut, PEP membukukan pendapatan sebesar US$ 2,71 miliar atau setara Rp 37,9 triliun. Sedangkan laba perusahaan tercatat mencapai US$ 604 juta atau sekitar Rp 8,49 triliun.