Jokowi Minta Mendag & Menlu Tancap Gas Kejar Negosiasi Dagang

Dimas Jarot Bayu
11 Desember 2019, 17:33
 Jokowi Minta Mendag & Menlu Tancap Gas Kejar Negosiasi Dagang.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wapres Ma'ruf Amin (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Jokowi Minta Mendag & Menlu tancap gas kejar penyelesaian negosiasi dagang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mempercepat negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dengan negara-negara potensial. Hal itu dilakukan demi mendorong ekspor dari Indonesia.

Jokowi bahkan meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membahas negosiasi perjanjian dagang itu secara terus-menerus. “Pak Mendag, Bu Menlu, betul-betul kalau perlu tiap hari kejar terus negara potensial yang menjadi ekspor produk kita, yang kita belum miliki perjanjian kemitraan,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12).

Jokowi menyebut salah satu perjanjian dagang yang pembahasannya perlu dipercepat, yakni dengan Uni Eropa. Dia juga meminta percepatan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). 

Perundingan RCEP melibatkan 10 negara Anggota ASEAN, ditambah enam negara mitra, yakni Tiongkok, Korea, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan India. “Juga perjanjian dengan negara-negara Afrika, ini harus semuanya dipercepat,” kata Jokowi.

(Baca: India Tak Terlibat, Kerja Sama Ekonomi RCEP ASEAN BIsa Jalan Terus)

Untuk merampungkan negosiasi perjanjian dagang tersebut, Jokowi menilai tim negosiasi Indonesia untuk diperkuat. Jokowi juga menilai kementerian turut mengajak para eksportir untuk memaksimalkan negosiasi berbagai perjanjian dagang tersebut.

“Sehingga peluang ekspor produk kita bisa masuk ke negara-negara tujuan,” ucapnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar jajarannya bisa menyelesaikan berbagai regulasi yang menghambat kinerja ekspor, salah satunya pembenahan akses pembiayaan ekspor.

Kepala Negara pun meminta ada peningkatan kualitas produk ekspor, baik dari sisi pemasaran maupun pengemasan. “Juga penyiapan kawasan industri yang berorientasi ekspor yang betul-betul terintegrasi,” kata dia.

(Baca: Kejar Ratifikasi Perjanjian Bebas Eropa, Neraca Jasa Diramal Surplus)

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...