Pertamina Kucurkan Dana CSR Rp 2,5 Miliar Untuk Wilayah Sulawesi
Pertamina mengucurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 100 juta pada triwulan IV 2019 di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun total dana CSR Pertamina mencapai Rp 2,5 miliar selama tahun ini di seluruh wilayah Sulawesi.
Unit Manager CSR & Communication Pertamina MOR VII Hatim Ilwan mengatakan dana tersebut bakal digunakan untuk menunjang keberlanjutan fasilitas program-program CSR di daerah yang dekat dengan operasional perusahaan, yakni Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Makassar. Saat ini, perusahaan tengah berfokus di dua lokasi utama program, yakni kelurahan Pattingalloang dan Tamalabba.
Hatim melanjutkan, pemilihan dua kelurahan tersebut berdasarkan hasil pemetaan sosial (social mapping) daerah yang membutuhkan pendampingan dari perusahaan. "Jadi kami sediakan berbagai penyediaan infrasturkur ketika mereka butuh modal untuk kegiatan mereka," ujar Hatim kepada Katadata di Makassar, Jumat (4/10).
Masa pendampingan program tersebut, menurutnya, berlangsung selama empat tahun. Adapun program-program di dua kelurahan tersebut sudah berjalan sejak 2018 lalu.
(Baca: Berdayakan Ibu Rumah Tangga, Pertamina Kembangkan Program Hidroponik)
Hatim berharap, ke depannya masyarakat bisa lebih bijak, mandiri, dan kreatif dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial dan lingkungan di sekitarnya. "Kami punya tujuan akhir seperti itu," ujarnya.
Adapun beberapa program CSR di kedua kelurahan tersebut meliputi Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Az-zahra, Sehat Anak dan Ibu Tercinta (SEHATI), dan Kelompok Belajar Perempuan Berdaya di kelurahan Pattingalloang. Selanjutnya, Kelompok Usaha Ratu Tamalabba dan Bank Sampah Hoki di kelurahan Tamalabba.
Hatim menjelaskan, ada tiga program pendampingan bagi masyarakat yang menjadi fokus perusahaan. Pertama, yakni program CSR yang bertujuan untuk menunjang keberlanjutan hidup dan lingkungan masyarakat di wilayah operasional perusahaan. Seperti penyediaan infrastruktur berupa pelatihan, pendampingan dari tim ahli, hingga berbagai fasilitas penunjang program kegiatan.
Kedua, program Bina Lingkungan, yakni penyaluran bantuan bagi wilayah yang terkena bencana di mana perusahaan menyiapkan dana sekitar Rp 1,5 miliar per tahun di seluruh Sulawesi. Perusahaan menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok bagi para korban bencana alam.
Terakhir, program Kemitraan, yakni dana pinjaman bergulir bagi usaha kecil mikro menengah (UMKM) dengan total dana Rp 11 miliar per tahun. Perusahaan memberikan pinjaman dengan bunga yang cukup rendah yakni sebesar 3 % per tahun dengan masa tenor tiga tahun.
(Baca: Berdayakan Ibu Rumah Tangga, Pertamina Kembangkan Program Hidroponik)