Kementerian ESDM Segera Lelang Satu Wilayah Eksplorasi Panas Bumi
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menawarkan satu wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) panas bumi pada akhir September ini. Wilayah PSPE yang akan dilelang yakni Wapsalit di Gorontalo, Maluku, dengan potensi kapasitas listrik sebesar 5 megawatt (MW).
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan lelang tersebut untuk mengejar realisasi pemanfatan panas bumi dalam pembangkitan. Pemerintah pun terbuka terhadap penawaran dari perusahaan manapun yang berminat mengelola wilayah PSPE tersebut.
"Kalau PSPE kan dilelang, diumumin penawarannya, nanti siapa yang berminat ya monggo saja," kata Ida saat ditemui di acara diskusi Masa Depan Kebijakan Energi Terbarukan yang diselenggarakan oleh Katadata bekerja sama dengan Innternational Institute for Sustainable Development, di Hotel Morriisey, Jakarta, pada Rabu (25/9).
(Baca: Indonesia Sulit Capai Bauran Energi 23% Meski Potensi EBT Cukup Besar)
Lebih lanjut Ida mengatakan pemenang lelang bisa langsung melakukan kegiatan eksplorasi. Kegiatan eksplorasi diproyeksi memakan waktu tiga hingga lima tahun.
Apalagi wilayah Wapsalit sangat mudah untuk dikembangkan. Ida pun memproyeksikan wilayah tersebut dapat beroperasi (commercial on date/COD) pada 2022 hingga 2024.
Selain melelang wilayah PSPE, Kementerian ESDM juga menugaskan BUMN untuk mengelola empat proyek Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), yakni WKP Sembalun dengan kapasitas 100 MW di Nusa Tenggara Barat, Telaga Ranu 85 MW di Maluku Utara, Gunung Galunggung 160 MW di Jawa Barat, dan Gunung Wilis 50 MW di Jawa Timur. Empat WKP tersebut merupakan wilayah kerja yang saat ini sudah siap untuk dikembangkan lebih lanjut.
(Baca: Lima Wilayah Kerja Panas Bumi yang Ditolak PLN Dilelang Tahun Depan)