Percepat Pengembangan Blok Bulu, SKK Migas Bantu KrisEnergy Cari Mitra
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan akan lebih cepat merampungkan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) lapangan migas yang masih mangkrak, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi migas nasional.
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menegaskan, pihaknya akan terus mengejar PoD-PoD lapangan migas yang mangkrak hingga menjadi lapangan berproduksi. Salah satunya yakni percepatan pengembangan Blok Bulu untuk Lapangan Lengo yang dioperatori oleh KrisEnergy.
Menurut Fatar rencana pengembangan Blok Bulu sudah mempunyai konsep yang bagus. Hanya saja untuk pengembangannya, menurut dia, dibutuhkan investasi yang cepat. Oleh karena itu, SKK Migas akan membantu operator dalam mencari mitra terkait pengembangan Blok Bulu.
"Mungkin mereka lagi mencari mitra. Itu juga yang akan kita bantu. Nah itu PoD-PoD mangkrak," kata Fatar saat ditemui Katadata.co.id di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (11/9).
(Baca: SKK Migas Ingin Percepat Pengembangan Lapangan Ande-Ande Lumut)
Lebih lanjut, menurut Fatar SKK Migas akan menjadwalkan pertemuan dengan operator Blok Bulu untuk membicarakan upaya-upaya percepatan ini. Hanya saja dia belum bisa membeberkan jadwalnya.
"Jadi ini sudah dalam daftar kita secepatnya. Diperkirakan kapan ya kita panggil dulu setelah kita panggil kita buat jadwal," kata Fatar.
Di sisi lain, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto juga mengatakan hal senada yakni mendorong PoD-PoD lapangan migas yang saat ini masih mangkrak termasuk Blok Bulu. "Itu kita dorong terus supaya dipercepat untuk berproduksi," kata Dwi saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (12/9).
Menurut Dwi Operator Blok Bulu secara formal belum menyampaikan kepada SKK Migas untuk mencari partner dalam pengembangan blok tersebut. Hanya saja dalam pengembangan lapangan migas, Dwi mengatakan dibutuhkan investasi secara cepat dengan menggandeng mitra.
(Baca: Belum Ada Keputusan, Blok Jabung Jadi Rebutan Pertamina dan Petrochina)
"Supaya mereka bisa masuk cepat kan harus dibutuhkan investasi. Biasalah, kan hulu mencari partner," kata Dwi.
KrisEnergy sudah mengajukan rencana pengembangan Blok Bulu untuk Lapangan Lengo. Rencananya fasilitas produksi yang akan dibangun di lapangan tersebut akan menjadi agregasi gas perusahaan untuk pasar di Jawa Timur.
Pada Lapangan Lengo, KrisEnergy akan membangun unmanned wellhead platform alias anjungan sumur migas tanpa awak, serta empat sampai lima sumur pengembangan. Perusahaan juga akan membangun jaringan pipa sepanjang 65 kilometer (km) untuk mengekspor gas. Investasinya diperkirakan sekitar US$ 200 juta.
KrisEnergy telah menyelesaikan desain awal atau front-end engineering design (FEED) untuk pengembangan Lapangan Lengo pada kuartal III-2015. FEED ini akan menentukan anjungan sumur yang akan digunakan, pipa ekspor, dan fasilitas penerimaan di darat.
(Baca: Lifting Migas Dipatok Tinggi, SKK Migas Sesuaikan Target Kontraktor)