Sidang Kabinet RAPBN 2020, Jokowi Tekankan Pembangunan SDM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Sidang Kabinet tentang Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Dia pun menekankan pembentukan Badan Riset Nasional serta pembukaan investasi untuk sumber daya manusia.
Presiden meminta agar RAPBN 2020 bisa menggambarkan daya saing ekonomi nasional terhadap gejolak global yang tidak pasti. Sehingga, dia berharap pengelolaan anggaran dapat fokus dan tepat sasaran pada masyarakat.
Jokowi menyatakan arah politik anggaran ke depan harus bisa meningkatkan daya saing nasional untuk ekspor dan investasi. "Arah politik anggaran ke depan yaitu lebih fokus untuk investasi pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran," katanya di Istana Negara, Senin (5/8).
Menurut Jokowi, negara harus hadir dalam pembangunan sumber daya manusia sejak anak berada dalam kandungan sampai masa emas. Dia pun menyorot kasus stunting yang terjadi untuk segera selesai permasalahan pembangunan.
(Baca: DPR Sahkan RAPBN 2020, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,2%-5,5%)
Dia mengungkapkan kualitas sistem pendidikan dan pelatihan butuh reformasi lewat sistem vokasi. Selain itu, dia meminta pembentukan Badan Riset Nasional. "Sehingga, kita tidak tertinggal di era disrupsi teknologi," ujar Jokowi.
Kualitas sistem pendidikan dan pelatihan harus betul-betul dirancang dengan cara yang baru. Oleh karena itu, refromasi di pendidikan dan pelatihan harus lebih baik melalui vokasi dan pendidikan vokasi.
Jokowi pun menekankan APBN hanya punya kontribusi sebesar 14,5% dari produk domestik bruto (PDB) total nasional. Alhasil, ekosistem investasi dan ekspor harus bisa menjadi solusi supaya swasta bisa tumbuh.
Dia menambahkan, pemerintah harus bekerja sama dengan pihak swasta yang punya porsi jauh lebih besar dalam PDB. "Kita harus mendorong besar-besaran investasi dan bisa tumbuh dengan baik, sehingga lapangan kerja bisa tercipta," kata Jokowi lagi.
(Baca: Jokowi Minta APBN 2020 Jadi Stimulus Ekspor dan Investasi)