EMP Sebut Lifting Blok Kangean Rendah Karena Penyerapan Belum Maksimal
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), mengakui lifting gas oleh anak usahnya yakni Kangean Energy Indonesia Ltd, di Lapangan Terang, Sirasun, dan Batur (TSB) Fase-2 Blok Kangean pada semester 1-2019 masih di bawah target. Rendahnya lifting ini karena penyerapannya di wilayah Jawa Timur belum maksimal.
"Jadi di Jawa Timur ini lebih ke isu penyerapannya," kata CFO dan Direktur Energi Mega Persada Edoardus A Windoe saat ditemui di Tower Bakrie, Jakarta pada Selasa (30/7).
Ia menyampaikan selama permintaan gas dari pembeli ada, pihaknya akan semaksimal mungkin menaikkan produksi gas Blok Kangean. Saat ini produksi di blok itu mencapai 160 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). "Targetnya, tentu kami ingin mencapai yang setinggi mungkin," ucap Edo.
(Baca: Kangean Energy Resmikan Penyaluran Gas Lapangan TSB Fase-2)
Berdasarkan laporan dari SKK Migas, lifting gas Blok Kangean pada semester I-2019 hanya sebesar 133 MMscfd atau 67% dari target APBN 2019 yang sebesar 200 MMscfd.
Sebagai informasi, pekerjaan pengembangan lapangan gas TSB fase kedua sudah berlangsung sejak 2014 dan telah selesai pada kuartal pertama 2019. Pengembangan ini melanjutkan produksi gas di lapangan gas Terang yang sudah berjalan pada pertengahan 2012.
Puncak produksinya diperkirakan mencapai 200 MMscfd. Blok gas lepas pantai ini terletak sekitar 90 kilometer di bagian utara pulau Bali dengan kedalaman laut 90 sampai 230 meter.
Energi Mega Persada merupakan perusahaan yang bergerak di industri hulu minyak dan gas (migas). Sampai dengan akhir September 2018, perusahaan mengoperasikan cadangan terbukti, terukur, dan terkira sebesar 10.46 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas dari enam blok migasnya di Sumatera dan Jawa.
(Baca: Tingkatkan Produksi, EMP Kembangkan Blok Malacca Strait dan Bentu)