Hoaks Daftar Menteri Kabinet Jokowi-Ma’ruf Beredar di Media Sosial
Belakangan di media sosial beredar risalah hasil rapat dari Koalisi Indonesia Maju Republik Indonesia. Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf menyatakan informasi itu tidak benar atau hoaks.
Risalah hasil rapat pada Minggu (14/7) di Sentul City International Convention Center, Bogor itu memuat daftar para menteri kabinet kerja jilid II periode 2019-2024.
Dari risalah tersebut, disebutkan pemimpin rapat adalah Joko Widodo dengan sekretarisnya Pramono Anung. Para pimpinan partai juga disebutkan hadir dalam rapat tersebut.
(Baca: Amien Rais Ungkap Syarat Politik Prabowo Bila Berkoalisi dengan Jokowi)
Menurut risalah tersebut, terdapat nama-nama baru yang menjabat menteri. Mereka di antaranya Dedi Mulyadi menjadi Menteri Pariwisata, Hasto Kristiyanto sebagai Menteri Dalam Negeri dan Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Disebutkan juga Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Angela Herlina Tanoesoedibjo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Eva Kusuma Sundari sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Soetrisno Bachir sebagai Menteri Perindustrian.
Nama lainnya yang masuk daftar menteri dan pejabat setingkat menteri yakni Rieke Dyah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko, Grace Natalie, Mahfud MD, Tito Karnavian, dan Maruarar Sirait.
Ada pun wajah lama yang masih bertahan di antaranya Luhut Pandjaitan, Moeldoko, Sri Mulyani, Sudi Pudjiastuti, Ignasius Jonan, dan Airlangga Hartarto.
(Baca: Nama-nama Calon Menteri Muda Jokowi, dari AHY hingga Tsamara Amany )
Sebelum beredar risalah ini, pada April 2019 lalu juga tersebar hoaks daftar menteri kabinet Jokowi-Amien. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membantah daftar tersebut.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menyatakan hingga kini Jokowi-Amien masih menyusun daftar kabinet. Sebelum mengumumkan kepada publik, mereka akan mengadakan pertemuan dengan ketua umum partai politik untuk membahas koalisi dan daftar menteri pada bulan ini.
"Kalau misalnya yang di-reshuffle itu menteri yang berasal dari partai politik, tentu pak Jokowi akan berkomunikasi dengan parpolnya, tentu dengan Ketua Umum (Ketum)," kata Arsul.