Selain Startup Digital, Kafe jadi Target Investasi Venture Capital
Beberapa perusahaan modal ventura mulai mengalirkan investasinya ke jaringan kafe. Sebelumnya, perusahaan modal ventura lebih gencar membiayai startup digital.
Kepala Badan ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyatakan, skema pembiayaan venture capital memang sesuai untuk industri kreatif, termasuk startup digital maupun kuliner. Apalagi, kafe atau unit usaha kreatif itu pada akhirnya mengadopsi teknologi untuk mengambangkan bisnisnya.
"Modal ventura bisa membantu pelaku usaha kreatif untuk mulai bikin program dalam level pembibitan supaya startup bisa tetap hidup," kata Triawan di Jakarta, Senin (24/6).
Yang terbaru, Kopi Kenangan baru mendapatkan pendanaan sebesar US$ 20 juta (sekitar Rp 288 milliar) dari Sequoia India. Sebelumnya, Fore Coffee meraih pendanaan sebesar US$ 8,5 juta (Rp 127 miliar) dari East Ventures, SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, Insignia Venture Partners, dan beberapa angel investor.
Kopi Kenangan kini telah buka di 80 lokasi di delapan kota dan melayani hampir satu juta cangkir pesanan kopi setiap bulannya. Ke depan, perusahaan berencana membuka 150 gerai pada akhir 2019 dan melipatgandakannya menjadi seribu gerai pada 2021.
(Baca juga: Tak Hanya di Kafe, Produsen Kopi Kini Ramai Berjualan Online)
Jaringan retail kopi non-waralaba ini juga berencana melebarkan sayap usahanya ke luar negeri. "Misi kami adalah membawa kopi berkualitas tinggi, yang dibuat dengan bahan-bahan paling segar yang tersedia secara lokal, kepada konsumen di seluruh Indonesia, dan juga seluruh Asia Tenggara." kata kata Edward Tirtanata, Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan dalam keterangan resminya, Selasa (25/6).
Dengan mengoperasikan gerai kecil, Kopi Kenangan memotong biaya per cangkir sebesar 10% hingga 15%. Perusahaan berencana untuk memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) untuk mengelola inventaris sehingga operasionalnya semakin efisien.
"Sebagian besar pesanan yang kami terima adalah dalam format take-away, pesanan generasi muda yang kian menjalani kehidupan serba cepat di perkotaan," kata Co-Founder dan COO James Prananto.
Perusahaan sekarang fokus pada personalisasi. Aplikasi yang dikembangkannya akan menjadi 'barista pribadi' yang benar-benar tahu seberapa manis atau kental kopi yang Anda inginkan.
Berbagai strategi itulah yang membuat Sequoia terpikat untuk mengucurkan modal. Apalagi, Kopi Kenangan telah mulai meraup untung.
"Kami terkesan dengan Kopi Kenangan yang senantiasa berfokus pada pengalaman pelanggan, yang merupakan kunci untuk membangun consumer brand yang berkelanjutan,” kata Shailendra Singh, Managing Director, Sequoia Capital.
(Baca juga: Selain Kopi, Upnormal Siap Sajikan Menu Indomie di Singapura)
Sequoia India sendiri merupakan perusahaan investasi yang beroperasi di Asia Tenggara dan India. Sequoia selama ini telah mendanai startup dari berbagai macam kategori, termasuk BYJU, Carousell, GO-JEK, OYO Rooms, Tokopedia, Zomato dan banyak lagi.
Di pihak lain, Fore Coffee akan menggunakan investasi untuk mempercepat inovasi online-to-offline melalui aplikasi mobile dan kehadiran toko retail. Aplikasi tersebut dibuat untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan produk yang diinginkan.
“Kami menggunakan berbagai teknologi, mulai dari aplikasi yang kami buat sendiri, serta teknologi yang telah ada, seperti MokaPOS untuk memantau pembayaran, Member.id untuk loyalty platform, serta Go-Food, Grab Food, dan Traveloka Eats sebagai platform distribusi,” ujar Robin Boe, CEO Fore Coffee dalam siaran persnya, Kamis (31/1) lalu.
Beberapa outlet dikhususkan untuk melayani pemesanan secara online. Dengan begitu, pelanggan dari berbagai lokasi bisa mendapatkan minuman yang diinginkan dengan lebih cepat. Salah satu outlet-nya yang berada di wilayah Sudirman bahkan buka 24 jam dan menjadi outlet kopi pertama yang mempunyai fasilitas drive-thru.