Pertamina Incar Potensi Migas di 19 Cekungan Hasil Pemetaan IOGI
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mendukung langkah SKK Migas untuk membuat lembaga pusat data bernama Institute Oil and Gas Indonesia (IOGI). Menurut dia, potensi eksplorasi di Indonesia membutuhkan pemetaan yang lebih lengkap dan mendalam.
"Bagus, SKK Migas ada roadmap yang sangat penting. Saya dukung," ujar Darmawan saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM semalam, Kamis (2/5).
Dharmawan juga menyampaikan ketertarikannya terhadap data yang dipaparkan oleh SKK Migas melalui IOGI. Salah satunya, potensi cadangan migas di 19 cekungan. "Ada daerah yang kami incar dari 19 cekungan itu," ujarnya. Namun, ia belum bisa merinci wilayah mana yang diincar.
(Baca: SKK Migas Luncurkan Indonesia Oil & Gas Institute)
IOGI adalah lembaga yang akan menjadikan SKK Migas sebagai center of excellence dan center of knowledge industri hulu migas di Indonesia. Para pekerja ahli di SKK Migas dapat memberikan informasi kepada pemangku kepentingan industri hulu migas mengenai business and market intelligence.
Harapannya, IOGI dapat menjadi sumber data yang terpercaya bagi para calon investor. Hal ini juga untuk mendorong tumbuhnya investasi hulu migas Indonesia dan menjadi sumber dari rencana dan strategi jangka panjang untuk cadangan hidrokarbon, lifting, hingga optimasi biaya operasi hulu migas.
Penemuan cadangan gas yang signifikan di Wilayah Kerja Sakakemang, Provinsi Sumatera Selatan, pada awal tahun 2019 merupakan hasil evaluasi IOGI SKK Migas dalam memetakan sepuluh area potensial giant discovery. Masih terdapat sembilan area potensial dengan cadangan besar lainnya, yaitu area Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Tarakan Offshore, North East Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua, Bird Body Papua, dan Warim Papua.
(Baca: Blok Sakakemang, Temuan Gas Terbesar ke-4 Dunia dalam Dua Tahun)
Dari pemetaan tersebut, IOGI mengevaluasi lebih lanjut 19 cekungan produksi yang memiliki 126 proven plays dan mendapatkan potensi sumber daya “yet to find” sebesar 8,3 miliar setara barel minyak (boe).
Hasil evaluasi menunjukkan terdapat lima cekungan yang berpotensi temuannya besar dan signifikan (giant and significant discovery), yaitu Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Selatan, North East Java, Kutai, dan Pre-Tertiary Passive Margin. Indonesia berpeluang menemukan paling tidak dua lapangan raksasa alias giant fields dengan masing-masing sumber dayanya mencapai 770 juta boe.