WNI Tak Bisa Pakai Hak Pilih di Sydney, KPU Buka Opsi Pemilu Ulang
Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka opsi pemungutan suara ulang Pemilu 2019 di Sydney, Australia. Ini menyusul informasi tentang banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, pemungutan suara ulang dimungkinkan bila ada rekomendasi dari panitia pengawas (Panwas) dan masih ada surat suara. Berdasarkan laporan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), surat suara di Sydney masih tersedia.
Maka itu, ia meminta PPLN berkoordinasi dengan Panwas setempat. “Kalau kami dapat rekomendasi dari Panwas, bisa saja dibuat pemungutan suara ulang," kata dia di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/4).
(Baca: Antrean Panjang WNI Ikuti Pemilu 2019 di Berbagai Negara)
Sebelumnya, sejumlah WNI di Sydney dikabarkan tidak dapat menyalurkan hak pilihnya karena TPS sudah ditutup. Dugaan sementara, WNI gagal menyalurkan hak pilih lantaran masuk daftar pemilih khusus yang baru bisa mencoblos satu jam sebelum penutupan.
Ilham belum bisa memastikan penyebab TPS yang berlokasi di Townhall, Sydney, tersebut ditutup meskipun masih ada WNI yang ingin menyalurkan hak pilihnya. KPU masih menunggu laporan lengkap dari penyelenggara pemungutan suara di TPS tersebut.
"Saya tidak tahu persis apakah karena izin tempat yang tidak bisa diperpanjang atau bagaimana, sehingga ditutup TPS-nya," ujarnya.
Antrean Panjang Pemungutan Suara di Luar Negeri
Warga Negara Indonesia (WNI) berbondong-bondong mengikuti Pemilu 2019 di luar negeri. Antrean panjang dilaporkan terjadi pada beberapa TPS, di Singapura, Jepang, Australia, hingga Amerika Serikat (AS).
Di TPS yang berlokasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Chatworth Road, Singapura, antrean dilaporkan sempat mencapai satu kilometer dari gerbang. Hal ini lantaran adanya puluhan ribu WNI yang ingin menggunakan hak pilihnya.
Seorang WNI mengaku datang pada pukul 08.00 pagi, namun antrean sudah panjang. "Di luar perkiraan," kata dia, Minggu (14/4). Ia menyebut antrean pada Pemilu 2019 ini lebih panjang dibandingkan Pemilu 2014.
(Baca: Pemungutan Suara Pemilu 2019 di TPS Luar Negeri Memasuki Hari Terakhir)
Berdasarkan informasi yang diterima katadata.co.id, antrean panjang juga terjadi di Tokyo, Jepang dan New York, Amerika Serikat (AS). Mengutip VOA Indonesia, pemungutan suara di AS berlangsung serentak pada Sabtu (13/4) waktu setempat.
Antrean panjang terjadi pada TPS di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), New York. Antrean ini seiring dengan banyaknya pemilih di wilayah tersebut. Di New York dan sekitarnya, terdapat lebih dari 11.500 pemilih terdaftar.
Antrean panjang juga dilaporkan terjadi di Australia pada Sabtu (13/4) waktu setempat. Mengutip ABC News, antrean pada TPS di KJRI Melboune mencapai ratusan meter hingga sempat membuat gangguan kemacetan.
Penyebabnya, sebanyak 2 ribuan pemilih gagal registrasi online sesuai jadwal sehingga tidak bisa langsung memberikan suara. Para pemilih diminta untuk kembali ke TPS satu jam sebelum pemungutan suara ditutup pada Sabtu (13/4) sore.