Kritik Jokowi, Tim Sukses Prabowo Ragukan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi

Rizky Alika
10 April 2019, 20:58
Kampanye Prabowo Sandi
ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
Pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Ekonom Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Anthony Budiawan meragukan capaian pertumbuhan ekonomi pada era Presiden Joko Widodo. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,17% seolah-olah terlihat tinggi bila dibandingkan dengan empat tahun terakhir.

Namun, angka tersebut tidak seiring dengan permintaan domestik yang tinggi. "Demand side hanya 4,4%. Di mana selisihnya? Ini masuk inventory (persediaan barang)," kata dia dalam diskusi Radio Pas FM, Rabu (10/4).

Tim BPN pun menduga, inflasi yang rendah terjadi lantaran permintaan domestik lebih rendah daripada pasokan barang. Capaian inflasi bulan lalu 2,48% secara tahunan atau di bawah target pemerintah 2,5% sampai 4,5%.

(Baca: Inflasi Terjaga, Kepuasan Kinerja Pemerintahan Jokowi Capai 71,3%)

Selain itu, pertumbuhan ekonomi belum memberikan dampak positif. Sebab, masih ada masalah fundamental yang dimiliki Indonesia, yaitu defisit transaksi berjalan. Hal itu terjadi lantaran neraca perdagangan pada 2018 juga mengalami defisit.

Ini artinya, menurut Anthony, masih ada masalah dalam pembangunan industri. "Apakah telah terjadi deindustrialisasi?" ujarnya.

Prabowo bilang ndasmu

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan sindirannya kepada pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5%. Ia meragukan angka itu karena masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan. "(Pertumbuhan ekonomi) 5%, ndasmu," kata Prabowo saat melakukan orasi dalam Kampanye Akbar.

Prabowo mengatakan, harga-harga kebutuhan di Indonesia memang terkendali dan kemiskinan menurun setiap tahunnya. Namun, sambil tertawa, dia melanjutkan dengan berkata, "Menurun (kemiskinannya) dari kakek ke cucu," katanya yang disambut gelak tawa pendukungnya yang hadir.

(Baca: Jelang Pilpres, Iklan Kampanye Jokowi Lebih Banyak dari Prabowo)

Tidak hanya itu, dia juga menyoroti soal banyaknya pengangguran di Indonesia. Dia menyindir program saingannya, yaitu pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin, yang akan mengeluarkan Kartu Prakerja. "Bung, kita butuh pekerjaan, bukan kartu," kata Prabowo.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merespons kritik Prabowo tersebut. Menurut Luhut, mengelola pemerintahan tidak sesederhana itu. Dia mengatakan, dunia saja mengakui pertumbuhan ekonomi 5% Indonesia sebagai prestasi.

Karena itu, pernyataan mantan anak buahnya di Kopassus tersebut dinilai aneh. "Kalau dibilang ndasmu aneh juga, kok kasar begitu," kata Luhut.

(Baca: BPN: Investasi Domestik Perlu Ditingkatkan Untuk Capai Pertumbuhan 7%)

Reporter: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...