Ma’ruf Amin Jawab Kritik Prabowo Soal Kartu Prakerja
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi kritik soal kartu yang disampaikan calon presiden Prabowo Subianto dalam kampanye akbarnya di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
"Kartu itu kan alatnya untuk mendapatkan pekerjaan. Dilatih dulu supaya orang bisa punya kerjaan, keterampilan, dilakukan skilling, up-skilling, re-skilling, kemudian diberikan Kartu Prakerja supaya mudah mendapatkan pekerjaan," kata Ma'ruf di Jakarta, Minggu (7/4).
(Baca: Jelang Pilpres 2019, Hoaks Server KPU Menangkan Jokowi Masif Tersebar)
Dia menuturkan, tak mungkin masyarakat langsung diberikan pekerjaan. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan agar sumber daya manusia yang dimiliki bisa bersaing.
"Tidak ujug-ujug (dapat) kerjaan. Kartu itu tandanya bahwa dia sudah memperoleh skill. Jadi, bukan kartunya dimakan," katanya.
Orasi Prabowo
Pagi tadi Prabowo dalam Kampanye Akbar menyampaikan orasinya. Ia menyindir pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5%. Ia meragukan angka itu karena masih banyak masyarakat yang berada di garis kemiskinan. "(Pertumbuhan ekonomi) 5%, ndasmu," katanya.
Prabowo mengatakan, harga-harga kebutuhan di Indonesia memang terkendali dan kemiskinan menurun setiap tahunnya. Namun, sambil tertawa, dia melanjutkan dengan berkata, "Menurun (kemiskinannya) dari kakek ke cucu," katanya yang disambut gelak tawa pendukungnya yang hadir memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno.
(Baca: Prabowo Janji Bawa Pulang Rizieq Shihab Jika Menang)
Pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan oleh pemerintahan saat ini, juga tak lepas dari sindirannya. Dia menyebut, pemerintah saat ini membangun proyek infrastruktur dengan harga yang dilipatgandakan sehingga merugikan rakyat.
Dia pun menyoroti soal banyaknya pengangguran di Indonesia. Dia pun menyindir program saingannya, yaitu Pasangan Calon nomor 01 Joko Widodo dan Maaruf Amin yang akan mengeluarkan Kartu Prakerja. "Bung, kita butuh pekerjaan, bukan kartu," kata Prabowo yang disambut pendukungnya.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5%, Prabowo: Ndasmu)
Prabowo mengaku sudah muak dengan kondisi di Indonesia yang banyak terjadi kasus korupsi. Dia menggambarkan, situasinya sudah sangat parah, seperti penyakit kanker dengan stadium empat. "Ini bukan republik yang saya bela, bukan republiknya Bung Karno dan Bung Hatta dan pendiri-pendiri bangsa. Ini republik yan sudah dirampok," katanya.