Ma'ruf Sebut Tenaga Kerja Asing di Indonesia Terkendali
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia masih terkendali. Ma'ruf menyebut jumlah TKA di Indonesia saat ini persentasenya hanya sebesar 0,01% dari total tenaga kerja yang ada.
"Itu adalah paling rendah di seluruh dunia," kata Ma'ruf dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).
Pernyataan Ma'ruf ini menjawab pertanyaan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang mempersoalkan jumlah TKA di Indonesia. Sandiaga sebelumnya juga menyebut bahwa akses TKA ke Indonesia saat ini dipermudah, misalnya dengan tidak adanya kewajiban berbahasa Indonesia.
(Baca: Ma'ruf Janjikan Optimalisasi JKN-KIS, Sandiaga Benahi BPJS Kesehatan)
Lebih lanjut, tidak ada kebijakan visa bagi TKA yang ada pada strata bawah. Padahal, sampai sekarang masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan pekerjaan.
Menurut Ma'ruf, TKA di Indonesia hanya dibolehkan sesuai aturan yang ada. Menurutnya, TKA hanya boleh masuk di Indonesia jika kompetensinya tak dimiliki oleh tenaga kerja lokal.
Lebih lanjut, TKA di Indonesia ditujukan untuk transfer keilmuan kepada tenaga kerja lokal. "Supaya anak-anak kita terampil," kata Ma'ruf.
(Baca: Sandi Akan Panggil Ahli dari Hongkong & Selesaikan BPJS dalam 200 Hari)
Adapun, Sandiaga menjanjikan jika dia terpilih bersama Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 akan mewajibkan TKA untuk bisa berbahasa Indonesia. Dia juga berjanji memastikan jumlah TKA dan tenaga kerja lokal terukur dengan baik dan memberikan aspek keadilan.
"Kalau ada lowongan tenaga kerja, berikan kepada anak-anak negeri kita sendiri, jangan sampai tersingkir oleh adanya TKA," kata Sandiaga.
(Baca: Survei SMRC Jelang Debat: Elektabilitas Jokowi 57,6%, Prabowo 31,8%)