Jokowi Perintahkan Gelar Tanggap Darurat Tsunami Anyer dan Lampung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah merespons bencana tsunami yang melanda Provinsi Banten dan Lampung, Sabtu malam (22/12). Dalam akun resmi Instagram-nya, Jokowi telah memerintahkan empat lembaga negara untuk menggelar langkah tanggap darurat. Mereka adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
"Segera lakukan langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, perawatan kepada korban luka-luka," kata Jokowi seperti terbaca dalam akun Instagramnya, Minggu (23/12).
Tsunami yang melanda kawasan Anyer dan sekitarnya di Banten serta kawasan Lampung Selatan, terjadi pada Sabtu (22/12) pukul 21.27 WIB malam dan diduga akibat longsoran bawah laut Gunung Anak Krakatau. BNPB mencatat pukul 07.00 WIB, Minggu pagi, korban meninggal sebanyak 43 orang. Namun jumlah tersebut bertambah menjadi 168 orang pada sore harinya.
Jokowi telah mendapat laporan dari Kepala BNPB Willem Rampangilei tentang bencana ini. Laporan tersebut meliputi jumlah korban meninggal dunia, luka-luka, hingga kerusakan yang ditimbulkan akibat tsunami.
(Baca: Imbas Gempa dan Tsunami, Inflasi di Palu Capai 2,27% pada Oktober)
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak akurat. Jadi, informasi terkait potensi bencana akan disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia," kata dia.
Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana mengunjungi kawasan terdampak bencana di Banten pada Senin (24/12) besok usai acara peresmian Bandara Luwuk. Pada hari ini, Budi telah memerintahkan bawahannya untuk memantau dan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak di pesisir Selat Sunda.
"Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banten (KSOP) serta Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) kelas I Tanjung Priok sudah siap memantau dan memberi bantuan korban bencana," kata Budi dalam siaran pers Kementerian Perhubungan.