Basarnas Terjunkan Penyelam ke Lokasi Temuan Serpihan Lion Air JT 610
Badan SAR Nasional (Basarnas) menerjunkan penyelam untuk mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang. Penyelaman di lokasi ditemukannya serpihan pesawat di sekitar perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat dengan kedalaman 30-35 meter.
Deputi Operasi Basarnas Mayjen Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, terdapat 350 orang yang menjadi Tim SAR Gabungan untuk mencari korban Lior Air JT 610. Dari jumlah tersebut, tim penyelam dari Basarnas sebanyak 50 orang.
Personel Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Jalamangkara, dan Batalyon Intai Amfibi milik TNI Angkatan Laut dan Kepolisian yang dikerahkan sebanyak 150 orang. Menurut Nugroho, Tim SAR Gabungan berpotensi bertambah untuk mempercepat evakuasi.
"Nelayan juga banyak yang mau bergabung," kata Nugroho di kantornya, Jakarta, Senin (29/10).
(Baca juga: 20 Pegawai Kemenkeu Penumpang Lion Air JT610, Mayoritas Tugas di Babel)
Selain personel, Basarnas juga mengirimkan armada kapal laut Basarnas Special Group (BSG) dan helikopter untuk mempercepat pencarian. TNI AL ikut mengerahkan beberapa kapal perang.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Kolonel Laut M Zaenal mengatakan, unsur kapal perang yang dikerahkan, yakni KRI Tenggiri-865, KRI Rigel-933, KRI Sikuda-863, KAL Kobra-867, KAL Sanca-815, 5 unit Sea Rider.
Zaenal mengatakan, KRI Sikuda-863, KRI Tenggiri-865 dan Kal Kobra-867 sudah berada di lokasi ditemukannya serpihan pesawat. Dua unit Sea rider Tim Kopaska sudah tiba sedang persiapan bantu Basarnas untuk penyelaman.
"Kal Sanca-815 pukul 12.15 WIB berangkat dari JICT Jakarta," kata Zaenal.
(Baca juga: Lion Air Boeing 737 MAX 8 Jatuh, Baru Beroperasi Dua Bulan)
Hingga saat ini Tim SAR Gabungan sudah menemukan beberapa KTP, paspor, SIM, KTA, kartu BPJS, serta buku tabungan. Ada pula puing pesawat serta bagian tubuh yang sudah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan di lokasi pencarian.
Nugroho mengatakan, operasi pencarian korban akan dilakukan selama tujuh hari. "Kalau dilihat ini ya akan diperpanjang lagi tujuh hari," kata Nugroho.
Menurut Nugroho, korban yang nantinya ditemukan bakal dibawa ke posko pencarian yang berada di JICT II Tanjung Priok, Jakarta. Setelah itu, korban akan dibawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati.
(Baca juga: Kronologi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 Jakarta – Pangkal Pinang)
Pesawat Lion Air JT 610 sebelumnya jatuh setelah hilang kontak dengan menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada pukul 06.33 WIB. Pesawat hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut di dekat perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat.
Lion Air JT 610 awalnya lepas landas pukul 06.20 WIB. Saat itu, Lion Air JT 610 tengah membawa 178 orang dewasa, satu anak, dan dua bayi infant. Selain itu terdapat dua kru dan enam awak kabin.