Perpanjangan Blok Jabung, Petrochina Tinggal Kirim Proposal Resmi
PetroChina International Jabung Ltd. berencana meneruskan sebagai pengelola Blok Jabung. Namun, sampai saat ini, perusahaan asal Tiongkok tersebut belum mengajukan proposal perpanjangan atas blok yang kontraknya akan habis pada 26 Februari 2023.
“Rencana untuk mengajukan pasti sudah ada. Secara resmi belum,” kata Manager Eskplorasi Jabung Petrochina, Wayan Suta, di Jakarta, Rabu (15/08). (Baca juga: Pertamina Siap Akses Ruang Data Blok Jabung).
Belakangan, Presiden PetroChina Gong Bencai juga mengungkapkan ingin memperpanjang Blok Jabung. Menurut Gong, perusahaan induknya sudah menyiapkan sejumlah dana agar PetroChina bisa mengakuisisi atau memperpanjang blok-blok migas di Indonesia, termasuk Blok Jabung ini.
Menurut Gong, perusahaannya tidak masalah dengan skema kontrak baru yang memakai bagi hasil gross split sebagai kebijakan anyar pemerintah. “Gross split ini fleksibel bagi perusahaan kami dalam penggunaan anggaran, dan ini lebih efisien. Jadi kami bisa menyimpan uang,” kata Gong, Rabu (10/1).
Selain itu, PT Pertamina juga kembali mengincar Blok Jabung. Langkah tersebut diambil setelah perusahaan pelat merah itu mengantongi izin dari pemerintah untuk mengakses ruang data blok yang ada di daratan Jambi ini.
(Baca pula: Banyak Permintaan, Kementerian ESDM Minta Pertamina Fokus di Dua Blok).
Data yang bisa diakses Pertamina terdiri dari data geofisika, infrastruktur, serta data lain yang relevan di Blok Jabung. Karena itu, dengan izin tersebut, Pertamina bisa mengakses data migas langsung dengan PetroChina selaku operator Blok Jabung.
Saat ini, Blok Jabung dioperatori oleh PetroChina International Jabung Ltd dengan hak kelola 27,85 %. Di blok ini Pertamina juga memiliki hak kelola melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jabung sebesar 14,28 %. Ada juga Petronas Carigali yang menguasai 27,85 % dan PT PP Oil & Gas sebesar 30 %.